Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sendal

6 Juli 2022   06:25 Diperbarui: 6 Juli 2022   06:37 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sendal

aku belajar kesetiaan padanya yang rela menunggu di luar dengan sabar
sementara tuannya tenggelam dalam kekhusyukan peribadatan

darinya jua aku mengerti arti keseimbangan
memilih prioritas
mana yang seharusnya didahulukan
antara aku ataukah pasangan

Baca juga: Mobil Tua

satu sama lain saling melengkapi

indah, megah tak berarti
sendal tetaplah alas kaki

meski memiliki separuh dunia
sombong tiada gunanya
kembali ke tanah, hakikat sesungguhnya (manusia)


Mutia AH
Ruji, 04 Juli 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun