Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Jambu Biji, Diburu di Masa Kanak-kanak dan Dikonsumsi Ketika Hamil Mendapatkan Bayi Rupawan

19 Mei 2022   10:25 Diperbarui: 23 Mei 2022   14:45 1204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jambu biji. (sumber: Yamtono_Sardi via kompas.com)

Selamat pagi sahabat kompasianer. Artikel ini adalah artikel kedua di hari ini. Setelah berbulan-bulan tidak menulis rasanya kangen luar biasa. Butuh perjuangan keras bagi saya untuk menyelesaikannya. 

Jambu biji terdengar istimewa di telinga. Bukan hanya karena menjadi topik pilihan di Kompasiana tetapi juga karena jambu biji mengingatkan tiga masa berbeda dalam kehidupan saya. 

Masa kecil saat di kampung halaman, masa-masa di pesantren serta masa-masa kehamilan anak pertama maupun kedua. 

Sebagai anak petani yang hidup di kampung, masa kanak-kanak terasa sempurna. Kehidupan anak desa yang ceria dan gembira benar-benar saya rasakan seutuhnya. 

Bagaimana tidak gembira? Perpaduan hidup si Bolang dan Upin-Ipin, saya rasakan secara nyata. Berburu jambu biji dan jambu air dari kebun-kebun hingga ke halaman-halaman rumah tetangga. 

Biasanya seorang teman akan mengajak temannya lagi, padahal yang kenal dengan pemilik pohon hanya satu orang saja. Dari hal inilah pergaulan anak-anak menjadi luas, meski tanpa media sosial seperti sekarang.

Jambu biji dan jambu air adalah dua buah-buahan yang paling banyak mewarnai kehidupan masa kanak-kanak kami (cah gunung). Di mana ada pohon jambu, maka di situ akan ramai dengan anak-anak. 

Jika pohonnya besar sepuluh anak bisa naik secara bersamaan. Rasanya aneh, anak-anak di jaman saya tidak bisa naik pohon, keterampilan ini hampir dimiliki setiap anak. Baik laki-laki ataupun perempuan. 

Jambu adalah buah paling murah. Sebab bisa dinikmati secara cuma-cuma, itu yang melekat dalam pikiran saya selama ini. Karena hal itu yang saya rasakan dulu. 

Namun, setelah merantau dan melihat buah jambu banyak dijual di pinggir-pinggir jalan dan kios-kios buah, saya mulai bertanya-tanya. Apa istimewanya buah jambu biji? Kok dijual, apa ada yang beli! 

Ketika seseorang terkena penyakit demam berdarah biasanya kerabat atau teman akan sibuk mencarikan jus jambu. Itu juga yang saya lakukan ketika adik saya sakit dan terbaring di rumah sakit karena demam berdarah pada tahun 2015 yang lalu.

 Hal ini karena jambu biji memiliki kandungan aktif yang membantu meningkatkan trombosit. Karena saat demam berdarah, pasien akan mengalami penurunan jumlah trombosit. 

Hal yang mengejutkan lagi, ketika saya mengikuti kajian kitab kuning Qurratul Uyun karangan Syekh Muhammad at-Tahami Ibnu Madani, ternyata jambu biji juga ada di dalamnya. 

Jambu biji merupakan salah satu buah yang dianjurkan oleh ulama untuk dikonsumsi oleh wanita hamil jika menginginkan bayi cantik atau tampan. Kitab Qurratul Uyun itu sendiri adalah kitab yang berisi tentang pernikahan dan rumah tangga. 

Mungkin bagi sebagian orang hal ini terdengar konyol. Namun jika kita melihat kandungan zat pada jambu biji hal itu menjadi masuk akal menurut saya. Seperti yang telah kita ketahui jambu biji mempunyai banyak manfaat dan khasiat.

Salah satu manfaat mengkonsumsi jambu biji adalah terjaganya kesehatan kulit karena terkandung vitamin C yang berperan dalam pembentukan kolagen dan bersifat antioksidan. 

Sehingga mampu mencegah tanda-tanda penuaan dini pada kulit. Perlu diketahui bahwa dalam 100 gram jambu biji terdapat 228 miligram kolagen. Jumlah yang cukup banyak bukan?

Sebenarnya bukan karena kolagen tersebut saya mengkonsumsi jus jambu secara rutin setiap hari saat hamil. Akan tetapi karena sami'na wa atho'na terhadap ulama dan guru. Terlebih mengkonsumsi jus jambu tidak ada ruginya. 

Di samping rasanya yang nikmat dan banyak manfaat, jambu biji juga tergolong buah yang harganya murah. Terlebih kita bisa mendapatkan jambu biji dengan mudah karena hampir tersedia di setiap kios buah-buahan. 

Namun satu hal yang perlu diingatkan, walaupun jambu biji banyak khasiatnya janganlah berlebihan dalam mengkonsumsinya. Karena berlebih-lebihan tidak baik dilakukan dan itu merupakan hal yang tidak disukai Tuhan.

Salam Kompasianer
Mutia AH
Ruji, 19 Mei 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun