Ayah
ternyata benar katamu
terlalu tinggi menggantungkan mimpi
membuat lupa letak bumi
saat jatuh
seluruh tubuh nyeri
akhirnya, aku menyerah dan berhenti mengejar mimpi
salahkah, Ayah?Â
"Menikahlah dengan lelaki yang kau cintai," katamu
teringat pesanmu, aku pun mengiyakan saat lelaki itu meminang
namun akhirnya memilih mengakhiri setelah tahu, aku hanya mencintai sendirian
Ayah
kini lelaki kedua itu datang
benarkah lebih baik dicintai dari pada mencintai?
jika iya, baiklah
aku terima pinangannya
Ayah
setelah sekian waktu dihabiskan
serangkaian episode kehidupan dirasakan
ternyata ada ragam makna bahagia di setiap kepala
ada ribuan jalan untuk meraihnya
namun satu hal yang sering kita melupakannya
'mensyukuri karunia-Nya'
Ayah
semoga kita kelak berjumpa
dalam satu rasa
Bahagia
Ruji, 19 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H