Katamu, Puisi
Katamu, puisi adalah suara hati penulis yang tak terucap lisan. Namun mengapa kau caci saat kutuliskan tentang kepedihan yang merejam
Katamu, puisi adalah kata hati. Namun kau bilang, aku hanya menuliskan curahan lebay kaum alay
Katamu, puisi adalah kebebasan berekspresi. Namun kau bilang itu hanyalah ungkapan hati tanpa diksi
Katamu, puisi adalah kepekaan terhadap lingkungan. Namun, kau bilang itu sebuah provokasi
Katamu-katanya
Kurasakan tak sama. Ah, aku jadi tersudut, takut, ciut
Biarlah kini kusuarakan hati sendiri. Katamu-katanya kutak peduli lagi, sebab inilah yang kurasa
lihat, eja, baca, ucap, tulis apa adanya menjadi puisiku sendiri
Ruji, 27 November 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H