Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Perlukah Fanatik pada Satu Platform Menulis?

6 Mei 2020   20:52 Diperbarui: 6 Mei 2020   20:54 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemajuan teknologi saat ini berkembang sangat pesat, tak terkecuali perkembangan media elektronik. Tidak mudah memilih platform yang nyaman sesuai dengan jati diri saya. Karena kenyamanan tidak didapatkan secara instan. Memerlukan pengenalan dan adaptasi secara berkesinambungan. Seperti halnya pepatah tak kenal maka tak sayang. 

Bertemu dengan banyak penulis dari berbagai lintas platform sedikit banyak membuat saya bimbang. Platform manakah yang sebaiknya saya pilih? Sebuah pertanyaan yang tak kunjung menemukan jawaban. 

Terlebih lagi saat ini platform-platform menulis bertebaran di mana-mana. Baik yang berbayar atau tidak berbayar. 

Dengan banyaknya platform menulis ini, haruskah fanatik terhadap satu platform saja? 

Sebenarnya pertanyaan ini bersifat umum, untuk senior, junior atau pemula seperti saya. Bagi penulis yang sudah malang melintang di dunia literasi ini, tentu langsung mempunyai jawabannya. Namun bagi pemula, tentu tak mudah untuk menjawabnya. Begitulah yang saya alami. 

"Setiap platform mempunyai aturan yang berbeda, platform A berbeda dengan platform B," kataku saat ngobrol di  WAG. 

"Maaf ya, jangan membicarakan platform lain di sini," tegur admin grup kepada saya. 

Jujur saya kaget, sebab saya merasa tidak melakukan kesalahan. Waktu itu saya tidak menyebutkan nama dan tidak sedang menjelekkan suatu platform mana pun. Sekedar sharing dan bahan perbandingan untuk memilih platform yang sesuai dengan passion. 

Setiap platform itu mempunyai aturan yang berbeda, ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Memiliki visi dan misi tersendiri, termasuk di dalamnya tema-tema apa yang disuguhkan. 

Sebagai seorang pemula, banyak yang belum saya pahami, maka dari itu saya sering membuka dan membaca tulisan-tulisan di setiap platform. Tujuannya untuk mencari tahun rules dan kriteria tulisan di setiap platform. Agar tidak salah kamar nantinya. 

Fanatik jangan, konsisten harus. 

Jawaban serupa akhirnya saya dapatkan dari para senior yang saya kenal. Setelah sharing melalui pesan pribadi. 

Memilih satu platform yang sesuai tentu akan memudahkan penulis untuk konsisten, tetapi tidak ada salahnya juga jika memilih banyak. Kalau bisa aktif di banyak platform, kenapa tidak? 

Sebagai catatan, jangan sampai menerbitkan satu artikel yang sama di banyak tempat. Meskipun ada yang memperbolehkan tetapi alangkah baiknya satu karya diunggah di satu media. Ini bagus untuk merangsang dan mengasah kemampuan seoptimal mungkin. 

Berikut ini saya simpulkan beberapa tips memilih platform menulis yang sesuai:

1. Aturan 

Pahami aturan di setiap platform sebelum mengunggah sebuah tulisan. Setiap platform mempunyai aturan yang berbeda. Jangan samakan satu dengan lainnya, karena semua mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing. 

2. Pilih Sesuai dengan Traffic yang Diminati

Ada penulis yang bisa menulis apa saja, tetapi ada pula penulis yang hanya mahir dalam satu bidang. Pahami diri sendiri, kemudian pilih sesuai passion dan tentunya pilihlah yang membuat eksistensimu berkembang dan nyaman. 

3. Terpercaya

Sekarang ini banyak platform yang bersedia membayar tulisan yang dipublish. Ada yang berdasarkan viwers atau juga per artikel. 

Walaupun menggiurkan, perhatikan lagi eksistensi platform tersebut, bisa dipercaya atau tidak. Stabil atau tidak. Meskipun bayaran menggiurkan tetapi tidak terjamin kredibilitasnya ya percuma. Lancar di awal tetapi mengecewakan kemudian. 

4. Platform Tahan Lama

Saat ini memang banyak sekali platform-platfrom baru bermunculan. Dengan janji finansial menggiurkan tetapi tidak masuk akal. Jika menemukan seperti ini lebih baik blacklist saja. 

Lantas bagaimana jika perjanjian pendapatan finansial itu masuk akal? Lihat lagi, Kira-kira bisa bertahan untuk sepuluh tahun mendatang tidak? Jadi akan akan lebih baik memilih platform yang sudah terlihat eksistensi dan kualitasnya. 

5. Pilih Platform yang Mudah Dimengerti

Untuk pemula, hal ini penting. Bagaimana akan mau posting tulisan, jika tidak paham dengan aturan dasar platform tersebut? Jadi untuk tahap awal pilihlah yang mudah dipahami dulu. Seiring berjalannya waktu, semakin sering menggunakan pasti akan menjadi ahli pada akhirnya.

6. Pilihlah Platform Sesuai Jati Diri. 

Sebesar apa pun finansial yang ditawarkan pada dasarnya itu hanyalah sebuah Marketing Plant Platfrom. Jika tidak sesuai dengan jati diri kenapa harus memaksakan diri, dan hasilnya juga pasti tidak maksimal seperti yang diharapkan. 

Platfrom mana pun yang menjadi pilihan, pada dasarnya semuanya sama saja. Yaitu memberi wadah bagi penulis untuk memberikan kontribusi dengan syarat dan ketentuan tertentu.

Bekasi, 6 Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun