Presiden Joko Widodo telah mengumumkan darurat kesehatan karena pandemi covid-19. Beliau juga menghimbau masyarakat untuk tidak mudik dahulu untuk saat ini. Hal yang sama juga datang dari gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Setiap tahun kita bangsa Indonesia mempunyai agenda tahunan, yaitu mudik menjelang lebaran. Meskipun tidak ada larangan dari pemerintah, alangkah baiknya jika kita mempertimbangkannya terlebih dahulu. Mengingat betapa cepat persebaran Covid-19.
Seperti yang telah kita ketahui bersama Covid-19 ini rentan pada orang yang mempunyai imunitas rendah. Orang-orang yang masuk dalam kategori ini adalah lanjut usia, dan anak-anak.
Jika memaksa pulang kampung, maka resiko orang tua kita terpapar Corona menjadi lebih besar. Meskipun kita terlihat sehat dan baik-baik saja tidak menutup kemungkinan kalau kita telah terkena. Bisa jadi kita tidak mempunyai gejala, tetapi memungkinkan untuk menularkannya. Imunitas kita mungkin kuat tetapi bagaimana dengan orang tua yang telah lanjut usia?
Meskipun dari rumah dalam keadaan sehat dan bersih dari virus, tetapi saat di kendaraan umum, sangat mungkin jika Covid-19 menempel ke tubuh kita.
Belum lagi saat perjalan jauh yang menguras tenaga, membuat tubuh kelelahan. Saat lelah imunitas menurun, nah saat itu pula kita menjadi rentan.
Berkerumun di tempat umum serta berdesakan sesama penumpang bus dan kereta semakin meningkatkan resiko. Meskipun  menggunakan kendaraan  pribadi, saat istirahat, makan, ke toilet umum, belum lagi saat kendaraan bermasalah, Social Distancing tentu tidak bisa kita lakukan bukan?
Demi kebaikan bersama marilah sejenak kita fokus kepada ibadah puasa Ramadhan tanpa terganggu pikiran mudik, tiket, kendaraan, dan oleh-oleh lebaran.
Manfaatkan bulan Ramadhan ini untuk beribadah pada Allah SWT. Membersihkan hati, pikiran dan tubuh kita. Marilah kita langitkan doa yang sama kepada Allah SWT, semoga badai Corona ini segera berlalu. Sehingga kehidupan tenang dan damai kembali kita dapatkan. Berkumpul bersama orang-orang tercinta tanpa kekhawatiran terpapar Covid-19.
Bisa jadi kepulangan kali ini bukan untuk melepaskan rindu tetapi memaparkan virus, tentu tidak menginginkan terjadi bukan?
Bekasi, 4 April 2020