Secara keseluruhan buku ini memang menitikberatkan pada peran perpustakaan dan pemustaka. Namun saya rasa semua aspek yang dilakukan pemustaka terhadap kemajuan perpustakaan pada akhirnya merujuk kepada terciptanya masyarakat pembaca (reading society)Â bagi semua kalangan tanpa terkecuali.Â
Sehingga dari sinilah terbentuk pula masyarakat informasi (information society) dimana melek informasi (information literacy) juga sedang "membludak" di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Kelebihan kedua yaitu terdapat pengelompokan tulisan berdasarkan sub pembahasan, sehingga terkesan runtut dan teratur walaupun berisi banyak karya yang ditulis dari sudung pandang yang berbeda-beda.
Sedangkan kelemahannya, walaupun sebagian besar penulis menggunakan sumber referensi dari buku, namun ada pula beberapa penulis yang lebih banyak menggunakan sumber online dari internet.Â
Alangkah baiknya jika referensi menggunakan buku cetak sebagai pilihan utama dalam menunjang penulisan karya. Selain itu, hal ini dapat memberikan apresiasi yang baik bagi pemustaka selaku penyelenggara bahan pustaka dan segala aspek yang berkaitan dengan buku.
Kelemahan lain yang saya temukan mungkin mengarah pada pembahasan dan tema tulisan, yang kemudian dipadukan menjadi satu. Sehingga terkadang saya merasa dibawa kepada alur berpikir yang berpindah-pindah setiap kali berganti pada judul yang lain dalam pembahasan yang 'dibuat' sama dalam setiap bab.Â
Seperti pada pembahasan mengenai profil perpustakaan yang membahas banyak aspek, padahal pembaca terkadang hanya mampu memahami maksud yang berisi pembahasan sesuai dengan latar belakang pendidikan maupun bidang kehidupan yang biasanya pembaca jumpai. Maka alangkah baiknya jika dilakukan pemilahan sesuai dengan pokok pembahasan agar mudah dipahami oleh pembaca.
 Kesimpulannya, peran Ikatan Pustakawan Indonesia pada khususnya dan pustakawan pada umumnya memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap layanan dan pemberdayaan koleksi bahan pustaka.Â
Karena hal ini juga berdampak pada kondisi berkembangnya minat dan kebiasaan membaca. Dimana minat dan kebiasaan membaca juga dapat berkembang manakala tersedianya fasilitas bahan bacaan yang memadai, sesuai, cukup, dan menarik untuk dibaca.Â
Sehingga jika keduanya berjalan dengan baik, yaitu adanya kesadaran masyarakat yang menganggap informasi sebagai kebutuhan dan pemustaka sebagai penyedia bahan pustaka tentu akan berdampak baik pula terhadap pencapaian misi serta  pola pikir masyarakat terhadap informasi yang ada.
Judul        : Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan