Mohon tunggu...
Mutia Khaira Azizah
Mutia Khaira Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Financial

Begini Cara Zakat Mengatasi Masalah Ketimpangan!

7 November 2024   14:25 Diperbarui: 8 November 2024   16:14 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketimpangan terjadi karena banyak faktor. Mulai dari pendidikan yang tidak merata, korupsi di mana-mana, ketidakmerataan pembangunan antar daerah, dan masih banyak lagi. Di balik segelintir orang yang menikmati kekayaan, masih ada jutaan masyarakat yang hidup dalam kesulitan. 

Banyak dari mereka yang baik perekonomian maupun kondisi sosialnya berada di bawah garis kemiskinan. Badan Pusat Statistika juga menjelaskan bahwa pada maret 2023 jumlah kemiskinan di Indonesia mencapai 25,90 juta orang . Tapi apakah kalian tahu? Ternyata zakat bisa menjadi solusi untuk permasalahan ini loh! Yuk, simak penjelasannya.

Zakat menjadi suatu upaya yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dana yang ditunaikan oleh para muzakki, jika dikelola dengan baik oleh suatu lembaga zakat maka dapat menjadi potensi yang besar yang bisa mengatasi masalah ketimpangan ini. BAZNAS sendiri mengatakan pada tahun 2023 potensi zakat yang dimiliki Indonesia mencapai 327 T. 

Baca juga: Bagaimana Cara Mengoptimalkan Zakat untuk Membangun Umat? Yuk Simak!!

Dengan angka yang fantastis ini tentunya perlu juga pengelolaan yang baik dari lembaga zakat. Semakin baik manajemen yang dilakukan, semakin meningkat juga kepercayaan muzakki untuk menunaikan sebagian hartanya.

Saat ini zakat tidak hanya dihimpun dan disalurkan begitu saja. Banyak dari lembaga zakat yang sudah mengadopsi metode zakat produktif, yang mana dana yang sudah terkumpul akan disalurkan namun tidak hanya sebatas memenuhi kebutuhan primer saja. Banyak dari lembaga zakat yang akhirnya mendistribusikan dana zakatnya dengan model pendayagunaan. 

Jadi para mustahik selain dibantu untuk memenuhi kebutuhan primernya, mereka juga diberi pelatihan keterampilan. Harapannya dengan keterampilan tersebut, mustahik yang tadinya hanya mengandalkan pemberian zakat, bisa mendapat pekerjaan ataupun usaha untuk menghidupi dirinya dan keluarga. Bahkan hingga mereka bisa sampai di titik menjadi muzakki.

Sekarang sudah paham kan sedahsyat apa dana yang dihimpun dari zakat untuk membantu mengentaskan ketimpangan. Sekecil apapun kontribusimu tetap memiliki pengaruh yang besar. "Barang siapa menghilangkan satu kesulitan dari seorang mukmin ketika di dunia, maka Allah akan menghilangkan darinya satu kesulitan di akhirat..." (HR. Muslim)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun