Mohon tunggu...
Mutia Khaira Azizah
Mutia Khaira Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknologi AI Bisa Membahayakan Kita, Benarkah?

17 Oktober 2024   16:04 Diperbarui: 17 Oktober 2024   17:59 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecerdasan otak adalah anugerah terbesar yang Tuhan berikan kepada umat manusia. Kehidupan yang semula dimulai dari peradaban batu dengan peralatan seadanya untuk hidup, sekarang sudah mencapai titik di mana segala sesuatu bisa dilakukan dengan akses yang mudah dan cepat. 

Salah satu penemuan tercanggih yang pernah dibuat adalah Teknologi Artificial Intelligence (kecerdasan buatan), atau yang akrab disebut dengan AI. Teknologi AI merupakan seperangkat komputer yang diisi dengan informasi data dalam skala besar dan dilatih untuk dapat menganalisis pola informasi, problem solving, membuat prediksi, bahkan mempelajari kesalahannya sendiri.

Teknologi AI sebenarnya sudah menjadi bahasan para ilmuwan sejak tahun 1900-an. Namun demikian, AI berkembang pesat pada tahun 1990 an hingga sekarang, akibat dari mulai terhubungnya dunia dengan internet yang membantu AI untuk lebih luas menjangkau informasi big data dan algoritma yang lebih sulit. 

Saat ini AI sudah menjadi bagian dari kehidupan kita mulai dari adanya Virtual Assistant seperti Alexa dan Siri, bahkan yang terbaru ini seperti Chat GPT, Gemini, Copilot, dan masih banyak lainnya. 

Keberadaan AI yang canggih ini tentu sangat membantu kita untuk menjalani keseharian, mulai dari membantu memecahkan masalah akademik, mencari ide-ide, bahkan dapat dihubungkan pada rumah untuk mengakses lampu, Televisi, Smart Door lock, dan banyak hal lainnya. Sungguh penemuan yang sangat menjanjikan. Namun, apakah AI ini aman untuk beredar luas di sekitar kita?

  1. Tergesernya pekerjaan manusia

AI dapat menggeser pekerjaan manusia, kemampuan analisis dan pemecahan masalah yang dimilikinya. Hal ini bisa saja terjadi karena banyak perusahaan yang ingin menurunkan beban perusahaan. 

Mereka melihat dengan adanya AI maka tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk menggaji karyawan. Ini akan menyebabkan pengangguran massal akan terjadi secara serentak. Tidak semua pekerjaan bisa diambil alih oleh AI namun pekerjaan seperti customer service bisa jadi akan tergantikan.

  1. Pelanggaran hak cipta dan privasi

Cara kerja AI adalah dengan mengumpulkan dan analisis data dalam skala yang sangat masif demi menghasilkan hasil yang akurat. Namun demikian, terkadang dalam proses pengumpulan data tersebut seringkali melanggar hak cipta dan privasi orang lain. Salah satu fenomena yang sedang marak sekarang ini adalah pembuatan ilustrasi gambar yang ternyata mencuri dari hasil karya seni ilustrasi orang lain tanpa adanya izin. 

Tidak hanya itu, bahkan sekarang AI sudah bisa menirukan wajah ataupun suara seseorang. Tentunya ini akan menjadi pelanggaran privasi yang sangat merugikan banyak belah pihak jika dibiarkan.

  1. Misinformasi dan hoaks yang semakin beredar

            AI memang bisa membantu meningkatkan kinerja seseorang atas kemudahan yang diberikan. Namun, ini menjadi fatal jika si pengguna menggunakannya tanpa bijak. Permasalahan yang sedang terjadi saat ini adalah anak-anak sekolah ataupun mahasiswa yang sengaja menggunakan AI untuk mengerjakan soal latihan atau bahkan ujian mereka karena rasa malas berpikir dan keinginan instan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun