Mohon tunggu...
Mutiah Tomagola
Mutiah Tomagola Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Momen dan Tradisi Natal Unik di Berbagai Belahan Dunia

25 Desember 2023   20:50 Diperbarui: 25 Desember 2023   20:52 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"We Wish You A Merry Christmas, and A Happy New Year ..."

Tepat pada hari ini, momen berharga kembali dirasakan oleh umat Kristiani di seluruh dunia. Natal, sebagai perayaan kelahiran Yesus, setiap tahunnya selalu membawa kebahagiaan melalui berbagai tradisi yang menjadi ciri khas masing-masing negara di seluruh penjuru dunia. 

Di Indonesia sendiri, perayaan Natal di berbagai daerah memiliki kekhasan masing-masing. Melansir Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, beberapa wilayah di Indoneisa memiliki cara yang unik dalam merayakan Natal, seperti Jakarta yang memiliki tradisi menjelang perayaan Natal bernama Rabo-Rabo; Flores memiliki sebuah tradisi bernama Meriam Bambu; kemudian di Sumatera Utara, dikenal sebuah tradisi perayaan Natal yang juga berkesan, yaitu Marbinda dan Marhobas.

Lalu bagaimana tradisi perayaan Natal di berbagai belahan dunia? Apakah Teman-teman penasaran? Kita cari tahu sama-sama, yuk!

Natal Musim Panas di Australia
Bagi Teman-teman yang berencana merayakan Natal di Australia tahun depan dengan dikelilingi butiran salju, sebaiknya pikirkan lagi, sebab melansir The Sydney Morning Herald, ternyata Australia tidak memiliki salju ketika Natal tiba. Hal ini masuk akal mengingat Australia merupakan negara beriklim tropis dan sub tropis, sehingga meskipun ada, musim salju di Australia berlangsung singkat saja, yaitu pada bulan Juni-Agustus.

Sebab itulah ketika Natal berlangsung, orang-orang biasanya cenderung pergi ke pantai untuk berjemur dan bersenang-senang dengan keluarga, teman-teman, atau pasangan mereka. Selain itu, meskipun terjadi pada musim panas, sebagian orang tetap memanggang daging-dagingan di rumah mereka, walaupun hal itu justru akan meningkatkan suhu udara di dalam ruangan.

Setiap Negara Bagian di Amerika Memiliki Tradisi Yang Berbeda
Melansir U.S. Embassy in Switzerland and Liechtenstein, perayaan Natal yang berbeda-beda di Amerika sebetulnya disebabkan karena banyaknya imigran yang ada di sana. Para imigran itu kemudian merayakan Natal sesuai dengan tradisi yang mereka lakukan di negara asal mereka.

Misalnya saja seperti tradisi yang ada di Delaware, melansir Insider, anak-anak kecil di sana menyisakan susu mereka untuk si nakal Roh Tomte. Tradisi itu sebetulnya berasal dari negara Nordik, persisnya Swedia dan Norwegia.

Natal di Korea Lebih Seperti Hari Valentine
Tidak seperti negara mayoritas Kristen di dunia, Korea merayakan Natal dengan cara yang kasual. Melansir 90 Day Korea, orang-orang cenderung menghabiskan waktu di luar rumah bersama orang terdekat mereka untuk merayakan Natal, yaitu dengan makan malam romantis di restaurant, menonton film bertema Natal di bioskop, atau bermain ice skating. Itulah mengapa Natal di Korea lebih menyerupai hari kasih sayang (Hari Valentine), juga karena Natal bukan merupakan momen tradisional Korea seperti halnya Chuseok dan Seollal.

Natal Hangat Bersama Keluarga di Swedia
Seperti halnya orang-orang Indonesia yang berkunjung ke rumah sanak keluarga untuk merayakan Natal, orang-orang Swedia juga melakukan hal yang sama ketika meayakan Natal. Selain itu, melansir Sweden, ada sebuah tradisi bernama Advent di Swedia, yaitu menyalakan satu dari empat lilin yang disusun untuk dinyalakan setiap Senin, kemudian ditiup setelah menyala sebentar, empat minggu menjelang Natal.

Pada momen yang sama pula, orang-orang akan meminum glogg (anggur tradisional Swedia) dan memakan pepparkalor (kue jahe). Libur Natal di Swedia juga cukup panjang, disbanding beberapa negara lainnya, biasanya hingga seminggu memasuki bulan Januari. Kalau Teman-teman berkunjung ke Swedia saat Natal, Teman-teman akan menemukan tradisi lain di sana berupa Julstjarna, yaitu hiasan bintang berukuran besar yang terbuat dari kertas dan digantung di jendela rumah mereka.

Itulah gambaran Natal di beberapa negara di dunia. Kira-kira negara mana yang akan Teman-teman kunjungi untuk Natal berikutnya? Negara manapun itu, Teman-teman harus ingat untuk melakukan persiapan matang sebelum berangkat, misalnya saja prakiraan cuaca untuk menghindari terjadinya hal-hal di luar kendali kita.

Referensi:

Americans Celebrate Christmas with Many Traditions. (U.S. Embassy in Switzerland and Liechtenstein). https://ch.usembassy.gov/holiday-calendar/americans-celebrate-christmas-many-traditions/

Groundwater, B. (2020, Desember 23). Christmas Traditions in Australia: 12 Things Foreigners Can't Understand. The Sydney Morning Herald. https://amp.smh.com.au/traveller/inspiration/christmas-traditions-in-australia-12-things-foreigners-cant-understand-20201222-h1sz7z.html

Kemenparekraf/Baparekraf RI. (2023, Desember 01). 6 Tradisi Perayaan Natal di Indonesia yang Penuh Makna. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. https://www.kemenparekraf.go.id/ragam-pariwisata/6-tradisi-perayaan-natal-di-indonesia-yang-penuh-makna

Shaw, G. (2023). The Most Unique Christmas Tradition In Every State. Business Insider. https://www.insider.com/unique-us-christmas-traditions-2017-12?amp

Swedish Christmas peaks on 24 December-with smorgasbord, surprise and Santa Claus!. (2023, Desember 18). Sweden. https://sweden.se/culture/celebrations/christmas

Wigg, S. Christmas in Korea: What Is It Like?. (2023, Desember 05). 90 Day Korea. https://www.90daykorean.com/christmas-in-korea-what-is-it-like/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun