Dosen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil meraih prestasi gemilang dengan menjadi lulusan tercepat di Institut d'Investigaci en Intel*ligncia Artificial - Consejo Superior de Investigaciones Cientficas (IIIA-CSIC) Universitat Autnoma de Barcelona (UAB).
Teddy Nurcahyadi, salah satu putra terbaik bangsa,Mulai kuliah pada Oktober 2019, dan selesai pada September 2022, Teddy hanya butuh waktu kurang dari 3 tahun untuk lulus dengan gelar Doktor dalam bidang Computer science. Ia adalah penerima Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri (BPPLN) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kembangkan Algoritma Semut dengan Negative Learning
Teddy berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul "An Algorithmic Framework for Making Use of Negative Learning in Ant Colony Optimization" dihadapan komite sidang disertasi yang terdiri dari Profesor Christian Blum (IIIA-CSIC UAB, Spain), Profesor Gabriela Ochoa (University of Stirling, UK), Profesor Luca Di Gaspero (University of Udine, Italy), dan Profesor Juan Antonio Rodrguez-Aguilar (IIIA-CSIC UAB, Spain).
Â
Disertasi tersebut berfokus pada pengembangan algoritma optimasi koloni semut dengan pendekatan negative learning.
"Saya mempelajari algoritma, yang intinya itu serangkaian instruksi yang digunakan untuk memecahkan masalah tertentu. Algoritma ini diterjemahkan atau diaplikasikan dalam program. Bagaimana kita mendapatkan yang terbaik dari suatu konfigurasi. Dari perilaku semut, kita bisa membuat satu algoritma," Tutur Teddy saat ditemui pada (9/3) di UMY.
Â
Meskipun algoritma optimasi semut ini sudah mulai diperkenalkan pada tahun 1990 an, dan sudah ada usaha untuk menerapkan negative learning, namun hasilnya masih kurang memuaskan dan tidak menunjukkan hasil yang konsisten. "Kemudian saya kembangkan bersama supervisor saya, untuk bisa benar-benar mendapatkan yang terbaik diantara semuanya, kita mengeliminasi yang terburuk diantara yang terbaik," Paparnya.
Â
Menurutnya, permasalahan optimisasi menjadi prioritas dan sangat penting, tidak hanya di dunia Pendidikan, tetapi juga didunia industri. "Optimisasi itu hal yang sangat penting di dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang akademik, penelitian, dan aplikasinya dibidang industri juga sama pentingnya," Jelasnya lebih lanjut.
Â
Raih Berbagai Prestasi dan Aktif di Organisasi
Selain menjadi lulusan tercepat, Teddy juga berhasil menorehkan berbagai prestasi selama menjalani Pendidikan doktoral di Spanyol. Diantaranya, ia memperoleh  Best Paper Award di ANTS 2020 Twelfth International Conference on Swarm Intelligence October 26-28, 2020 di Barcelona. Ia juga berhasil menerbitkan 6 jurnal, 1 artikel jurnal Q1, 1 artikel jurnal Q2, dan 4 artikel jurnal di Prosiding seminar Internasional.
Tidak hanya mengukir berbagai prestasi gemilang, Teddy pun turut aktif dan menjadi pengurus dalam organisasi sosial masyarakat yang ada di Spanyol, yaitu Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Spanyol dan juga pernah mengikuti program mengajar anak-anak SMA di Barcelona, disana ia mengenalkan tentang Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan.
Â
Cita-cita Besar untuk UMY
Â
Setelah menempuh Pendidikan doktornya, Teddy mengaku mempunyai dua cita-cita besar yang ingin ia kontribusikan untuk UMY, institusi tempatnya bekerja.
 "Pertama saya ingin menerapkan ilmu yang saya dapatkan selama s3 dalam kegiatan Tri dharma di UMY, dan saya ingin memperluas jaringan riset dan publikasi dengan pihak di dalam dan luar negeri, sehingga membantu peningkatan reputasi UMY di level internasional" Ujarnya.
Â
"Pada saat ini salah satu kunci inovasi teknologi di bidang Teknik mesin adalah penggunaaan AI atau kecerdasan buatan, oleh karena itu di masa depan saya ingin mengaplikasikan ilmu-ilmu di bidang AI untuk memecahkan permasalah di bidang Teknik mesin.," Pungkas Teddy
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H