Mohon tunggu...
Mutiah Parawangsah
Mutiah Parawangsah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UMY

Berjejaring dan Saling Menguatkan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teddy Nurcahyadi, Dosen UMY yang Jadi Lulusan Tercepat di Spanyol

14 Maret 2023   12:46 Diperbarui: 14 Maret 2023   12:43 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teddy Nurcahyadi, salah satu putra terbaik bangsa, Dosen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil meraih prestasi gemilang dengan menjadi lulusan tercepat di Institut d'Investigaci en Intel*ligncia Artificial - Consejo Superior de Investigaciones Cientficas (IIIA-CSIC) Universitat Autnoma de Barcelona (UAB).

Mulai kuliah pada Oktober 2019, dan selesai pada September 2022, Teddy hanya butuh waktu kurang dari 3 tahun untuk lulus dengan gelar Doktor dalam bidang Computer science. Ia adalah penerima Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri (BPPLN) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Kembangkan Algoritma Semut dengan Negative Learning

Teddy berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul "An Algorithmic Framework for Making Use of Negative Learning in Ant Colony Optimization" dihadapan komite sidang disertasi yang terdiri dari Profesor Christian Blum (IIIA-CSIC UAB, Spain), Profesor Gabriela Ochoa (University of Stirling, UK), Profesor Luca Di Gaspero (University of Udine, Italy), dan Profesor Juan Antonio Rodrguez-Aguilar (IIIA-CSIC UAB, Spain).

 

Disertasi tersebut berfokus pada pengembangan algoritma optimasi koloni semut dengan pendekatan negative learning.

"Saya mempelajari algoritma, yang intinya itu serangkaian instruksi yang digunakan untuk memecahkan masalah tertentu. Algoritma ini diterjemahkan atau diaplikasikan dalam program. Bagaimana kita mendapatkan yang terbaik dari suatu konfigurasi. Dari perilaku semut, kita bisa membuat satu algoritma," Tutur Teddy saat ditemui pada (9/3) di UMY.

 

Meskipun algoritma optimasi semut ini sudah mulai diperkenalkan pada tahun 1990 an, dan sudah ada usaha untuk menerapkan negative learning, namun hasilnya masih kurang memuaskan dan tidak menunjukkan hasil yang konsisten. "Kemudian saya kembangkan bersama supervisor saya, untuk bisa benar-benar mendapatkan yang terbaik diantara semuanya, kita mengeliminasi yang terburuk diantara yang terbaik," Paparnya.

 

Menurutnya, permasalahan optimisasi menjadi prioritas dan sangat penting, tidak hanya di dunia Pendidikan, tetapi juga didunia industri. "Optimisasi itu hal yang sangat penting di dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang akademik, penelitian, dan aplikasinya dibidang industri juga sama pentingnya," Jelasnya lebih lanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun