Mohon tunggu...
Mutia Hasti Hildani
Mutia Hasti Hildani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perkenalkan nama saya Mutia Hasti Hildani, saya lahir di sukabumi tahun 2002. saat ini saya berusia 22 tahun. kegiatan saya sekarang ini adalah kuliah dengan mengambil jurusan manajemen kelas wekeend, kesibukan saya selain kuliah adalah bekerja. Saat ini saya memasuki semester 7.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Mengasah Kemampuan Berfikir Kritis: Kunci untuk Memecahkan Masalah Secara Efektif

22 Januari 2025   08:42 Diperbarui: 22 Januari 2025   08:42 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Bias Pribadi
Setiap individu membawa bias atau pandangan pribadi yang dapat mempengaruhi cara berpikir mereka. Untuk menjadi pemikir kritis, kita harus menyadari bias ini dan berusaha untuk meminimalkannya.

  • Kurangnya Waktu
    Dalam kehidupan yang serba cepat, kita sering merasa terdesak untuk membuat keputusan cepat. Ini bisa mengurangi kesempatan untuk berpikir secara mendalam dan kritis.

  • Pengaruh Emosi
    Terkadang, emosi dapat mengaburkan penilaian kita. Ketika kita sangat terlibat emosional dalam suatu situasi, kita cenderung membuat keputusan berdasarkan perasaan, bukan analisis rasional.

  • Kesimpulan

    Mengasah kemampuan berpikir kritis bukan hanya membantu kita dalam memecahkan masalah secara efektif, tetapi juga memberikan keuntungan dalam banyak aspek kehidupan. Dengan berpikir kritis, kita dapat membuat keputusan yang lebih baik, menghindari kesalahan yang tidak perlu, dan menghadapi tantangan dengan cara yang lebih terorganisir dan rasional. Oleh karena itu, melatih berpikir kritis adalah investasi yang sangat berharga untuk masa depan yang lebih cerah dan penuh kesuksesan.

    Mutia Hasti Hildani, Purwanti., S.Pd.,MM
    Universitas pelita Bangsa

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Analisis Selengkapnya
    Lihat Analisis Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun