“Okey gitu aja rencananya, nanti kita bakalan prank ibuk trus kalian langsung angkat kuenya, jangan lupa direkam ya,” ujar temanku.
“Biar kami berdua yang nyamperin ibuk, yang lainnya siap-siap di sini,” ucap temanku yang lainnya lagi.
Sebenarnya rencana kami tidak berjalan lancar pada awalnya, ini benar-benar sangat lucu kalau diingat-ingat lagi. Padahal rencana kami awalnya adalah ingin mem-prank wali kelas kami, tetapi malah sepertinya kami yang di prank oleh wali kelas kami. Karena beliau tak kunjung datang, hingga kami menunggu cukup lama.
Setelah sekian lama akhirnya temanku datang dan memberi kode bahwa wali kelas kami dalam perjalanan ke sini. Kami mulai berkumpul dan mengatur posisi untuk menyembunyikan kue yang telah disiapkan. Lalu datanglah wali kelas kami dengan wajah yang terlihat panik sambil berlari ke arah kami.
“Kenapa ini? Kalian-” belum selesai wali kelas kami berbicara dan..
“SURPRISE!!” ucap kami serentak.
“Selamat ulang tahun Ibuk!!”
“Barakallah fii umrik ibuk!!” ujar kami semua sambil menyanyikan lagu barakallah fii umrik.
Wali kelas kami yang tadinya terlihat panik, berubah raut wajahnya menjadi terharu dan senang. Teman-temanku langsung membawakan kue dan hadiah yang sudah dipersiapkan ke hadapan wali kelas kami tersebut, kami pun mengambil beberapa foto bersama di kelas kami. Dan saat yang ditunggu-tunggu tiba, yaitu pemotongan kue disertai dengan do’a dan harapan wali kelas kami.
Dan begitulah cara kami merayakannya, kami menikmati kuenya dan bersenang-senang. Sebagian kue nya disisakan untuk guru-guru lain di ruang guru. Tenang ajaa.. kuenya besar kok, jadi cukup untuk semua orang. Setelah momen yang mengharukan dan menyenangkan serta beberapa drama yang dilalui, akhirnya rencana kami berjalan lancar dan setelahnya kamipun pulang ke rumah masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H