Mohon tunggu...
Mutia Maulidina
Mutia Maulidina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Jakarta

Mahasiswa S-1 Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Antara Peranan Manusia dan Dramaturgi

6 Desember 2023   23:59 Diperbarui: 7 Desember 2023   00:42 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta - Di zaman yang sudah modern, masih banyak sekali orang yang memakai sebuah ‘topeng’ yang mereka ciptakan. Topeng dalam hal ini tidak selalu bermakna buruk, melainkan menjadi sebuah keharusan untuk diperankan oleh seseorang dalam menjalani kehidupannya. Menjadikan orang-orang tersebut berlomba untuk menciptakan sebuah topeng yang baik bahkan mendekati sempurna, dengan tujuan membuat orang lain menganggap bahwa peran mereka sama seperti apa yang mereka telah tampilkan.

Dalam menjalani kehidupan, kita memainkan banyak sekali peran. Peran ini pastinya memiliki karakter yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Membuat kita harus mempersiapkan banyak hal hanya untuk memainkan satu peran, supaya peran yang ingin kita tampilkan sukses. 

Konsep menampilkan sebuah peran yang dimainkan di hadapan orang banyak ini masuk ke dalam sebuah teori yang disebut Teori Dramaturgi. Teori ini sendiri menjelaskan bahwa kegiatan manusia itu sama halnya seperti pertunjukan drama dalam sebuah teater. Dimana ada front stage (panggung depan) dan back stage (panggung belakang). Panggung depan atau front stage bisa diasumsikan sebagai hal-hal yang ingin kita tampilkan di hadapan orang lain. Sedangkan panggung belakang atau back stage diasumsikan sebagai diri kita apa adanya.

Peran dalam kehidupan ini bisa dikaitkan dengan sebuah pekerjaan. Dalam bekerja, kita tentu harus menjalani peran sesuai dengan pekerjaan yang kita jalani. Jika kamu adalah seorang reporter, tentu kamu harus membawakan berita di depan kamera. Jika kamu seorang polisi, kamu harus tegas dalam bertugas, dan pekerjaan lainnya yang tentu memiliki perannya masing-masing. 

Berbicara tentang sebuah peran dalam pekerjaan, ada sebuah pekerjaan menarik yang memiliki peran yang tidak kalah unik karena kebanyakan menampilkan sebuah perbedaan besar antara peran dan juga kehidupan sehari-hari. Dan pekerjaan yang dimaksud adalah seorang Influencer atau Content Creator

Influencer atau Content Creator ini adalah seseorang yang memiliki banyak pengikut, dan mempengaruhi pengikutnya dengan konten yang telat dibuat khususnya di sosial media. Dan mereka bisa disebut sebagai Key Opinion Leader (KOL) apabila mempunyai skill dan juga pengetahuan di bidang tertentu. Hal yang mereka jual adalah jasa dalam mempromosikan sesuatu, biasanya dalam bentuk produk. 

Mengapa peran mereka cukup unik? karena mereka membuat sebuah branding ataupun citra diri yang berbeda di sosial media agar mereka mudah diingat oleh banyak orang. Namun pada kenyataannya, mereka tetaplah manusia biasa jika tidak di depan kamera. Contohnya seperti Beauty Content Creator, mereka selalu memakai make up di setiap konten yang mereka buat karena perannya mengharuskan mereka memakai make up di setiap konten yang mereka buat, tetapi jika di belakang layar ataupun kehidupan pribadi, mereka tidak setiap hari mengenakan make up karena mereka sedang tidak berperan menjadi Beauty Content Creator

Hal ini tentu wajar saja terjadi jika dilihat dari teori dramaturgi. Karena menurut pencetus teori ini yaitu Erving Goffman, kehidupan sosial yang kita jalani itu seperti panggung sandiwara dimana kita sebagai aktor yang berperan untuk menyajikan sebuah identitas kepada orang lain pada tempat tertentu, waktu tertentu, dan kejadian tertentu. Justru itu menjadi hal yang bagus ketika peran yang kita lakukan berbeda dengan kehidupan sehari-hari kita karena artinya peran yang kita lakukan cukup sukses.

Teori Dramaturgi tentu tidak akan lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Karena sejatinya sebagai manusia kita akan terus berperan dalam menjalani kehidupan. Dalam berperan tentu kita harus menampilkan yang sebaik-baiknya agar peran tersebut dapat sukses. Karena hidup ini bagaikan berada di panggung sandiwara. Jadi, seberapa jauh kamu akan berperan?

Mutia Maulidina Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun