Mohon tunggu...
Mutia Cantika
Mutia Cantika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

click, like and comment yaaa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Media Sosial Melunturkan Identitas Bangsa

5 Januari 2023   16:35 Diperbarui: 5 Januari 2023   16:35 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

media sosial adalah sebuah  kelompok aplikasi  berbasis  Internet yang  dibangun  dengan  dasar-dasar ideologis  Web 2.0  (yang  merupakan  platform  dari  evolusi  media sosial)  yang memungkinkan terjadinya penciptaan dan pertukaran dari User Generated Content. Kemudian berdasarkan The  ABC (2011),  media sosial  merupakan pembungkus perangkat digital yang memungkinkan terjadinya kegiatan komunikasi dan berbagi melintasi jaringan.  Media sosial  digunakan secara produktif  oleh seluruh  ranah masyarakat, bisnis, politik, media, periklanan, polisi, dan layanan gawat darurat. Media  sosial telah  menjadi  kunci untuk  memprovokasi  pemikiran,  dialog,  dan tindakan seputar isu-isu sosial. Sehingga media sosial sangat memungkinkan untuk mempengaruhi pola pikir dan perilaku seseorang pada  masa sekarang. Andreas M. Kaplan dan Michael Haenlein (2010)

Sosial Maraknya penggunaan media sosial di Indonesia tidak lepas dari perubahan jaman yang mengharuskan penggunaan gawai pintar sebagai alat komunikasi masa kini. Gawai pintar telah banyak digunakan oleh seluruh kalangan masyarakat, baik dari anak kecil berumur lebih dari lima tahun hingga lansia. Pengguna gawai pintar atau smartphone  di  Indonesia  saat  ini  mencapai  angka  89%  dari  total  penduduk (Kemenkominfo,  2021).  Hal  tersebut  yang  kemudian  menjadi  faktor  penting naiknya angka pengguna media sosial di Indonesia. Penggunaan  gawai  pintar  yang  diikuti  dengan  penggunaan  media  sosial  yang semakin meningkat  menyebabkan masyarakat  menjadikan media  sosial sebagai bagian esensial dari kehidupannya. Media sosial kini tidak hanya menjadi sarana penyampaian informasi, tetapi juga menjadi sarana dagang, transaksi, dan media pembelajaran. Media  sosial menawarkan jangkauan  informasi yang  sangat luas sehingga dinilai baik dalam perdagangan  maupun transaksi jual beli. Selain itu, karena situasi pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun 2019, penggunaan media sosial  kian  meningkat  karena  muncul  kebutuhan  baru  bagi  siswa  dan  tenaga pendidik untuk melakukan pembelajaran dalam jaringan (daring).

Selanjutnya, sikap masyarakat Indonesia dalam ber-sosial media akan dilihat dari seberapa banyak masyarakat Indonesia yang aktif di social media dan durasinya dalam mengakses social media. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh media Inggris, We Are Social, pada 11 Februari 2021 telah dilaporkan hasil riset mengenai pola pemakaian media sosial di sejumlah negara, termasuk di Indonesia. Indonesia berada pada posisi sembilan dari 47 negara yang dianalisis. Dengan rincian 170 juta orang merupakan pengguna aktif media social dari total 274,9 juta jiwa populasi masyarakat  Indonesia  atau  sekitar  61,8%  total  populasi  Indonesia  merupakan penggunaan  media  social.  Laporan  tersebut  juga  memaparkan  bahwa  rata-rata orang Indonesia menghabiskan tiga jam 14 menit sehari untuk mengakses media sosial.  Dari  laporan  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  masyarakat  Indonesia menyenangi untuk berinteraksi sosial di media social jika melihat begitu banyaknya pengguna aktif media social di Indonesia. Dalam laporan itu juga disebutkan bahwa WhatsApp, Facebook, Instagram, TikTok, lalu Twitter merupakan daftar aplikasi social media yang paling sering digunakan masyarakat dunia. Hasil tersebut sangat wajar jika melihat kondisi nyata masyarakat Indonesia. Social media merupakan hal yang lumrah digunakan oleh mayarakat terutama di daerah perkotaan. Dalam media social setiap orang bebas untuk berkomunikasi, berbagi informasi, dan mengekpresikan berbagai perasaannya untuk dapat dilihat oleh semua orang yang dapat atau diizinkan untuk mengaksesnya. Dengan adanya social media, dunia informasi menjadi sangat terbuka Semua orang dapat memperoleh informasi serta bertukar pikiran dengan sangat mudah dan leluasa. Sehingga tak jarang berbagai aksi kepedulian social di masyarakat pun lahir dari interaksi di media social dengan proses penyebaran informasi yang sangat cepat dan meluas.

Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Identitas Bangsa Indonesia Adanya berbagai sikap yang dihadirkan masyarakat terhadap penggunaan media sosial  menimbulkan dampak  yang  beragam  pula. Masyarakat  yang  mengambil sikap  bijaksana  dan  bertindak  sesuai  dengan  kebutuhannya  saat  menggunakan media sosial akan mendapatkan dampak positif untuk dirinya sendiri maupun orang sekitarnya,  tetapi  begitu  pun  sebaliknya  dampak  negatif  akan  timbul  ketika masyarakat mengambil sikap yang kurang tepat dan  bertindak berlebihan.  Sifat media sosial yang publik dan konvergen membuat informasi tersebar dengan mudah dan cepat. Hal ini dapat menyebabkan dampak yang ditimbulkan seorang pengguna media sosial  dengan  sangat mudah mempengaruhi  pengguna lainnya. Dengan kemajuan teknologi, hal tersebut bukan hanya terjadi dalam satu negara, tetapi juga dapat terjadi pada  lintas  negara. Beberapa dampak  yang timbul  dari penggunaan media  sosial dirasa  dapat  melunturkan  identitas Bangsa  Indonesia, seperti halnya penggunaan bahasa pada media sosial dan masuknya budaya asing melalui media sosial.  Penggunaan bahasa Indonesia pada media sosial sudah terpengaruh dengan bahasa pergaulan yang melenceng dari bahasa Indonesia aslinya dan menjadikan bahasa tersebut digunakan pada kehidupan sehari-hari karena dirasa bahasanya lebih santai dan mudah untuk digunakan terlebih pada kalangan remaja. Meskipun ada pelajaran wajib di sekolah mengenai bahasa Indonesia tetapi masyarakat tetap lebih terbiasa menggunakan bahasa  tersebut, tidak  jarang masyarakat  justru tidak  mengetahui bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini dapat mengancam kepunahan bahasa Indonesia suatu hari nanti jika tidak sesegera mungkin dibenahi. Budaya asing yang masuk melalui media sosial sebenarnya merupakan hal yang baik jika digunakan untuk sumber ilmu pengetahuan atau untuk mencontoh sikap-sikap  yang  dapat  dilakukan  dalam  kehidupan  sehari-hari  seperti  halnya kedisiplinan.  Tetapi  banyak  masyarakat  yang  justru  salah  menggunakan
9  kesempatan tersebut. Dewasa ini, semakin banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia melalui media sosial malah membuat budaya Indonesia semakin hilang dan terlupakan. Pada umumnya masyarakat sadar akan  dampak negatif dari media sosial, tetapi akibat dari perasaan yang menganggap bahwa media sosial adalah kebutuhan pokok menjadikan mereka tidak dapat terlepas dari media sosial. Tentu saja hal tersebut menimbulkan dampak yang buruk karena penggunaan yang berlebih dan kurang tepat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun