Pada tingkat perguruan tinggi, umumnya mahasiswa bebas dalam menentukan jumlah mata kuliah yang akan diikuti, hal ini berakibat pada masing-masing mahasiwa.Â
Perbedaan tersebut bersifat berbeda Antara satu mahasiswa dan mahasiswa lainnya. Tugas-tugas serta tuntutan yang diberikan tentunya lebih berat dibandingkan dengan tingkatan sekolah sebelumnya yaitu SMA. Tugas-tugas yang diberikan bervariasi, mulai dari tugas laboratorium, observasi terjun ke lapangan dan lain-lain.Â
Mahasiswa diberi kebebasan dalam mencari literartur yang akan mereka pelajari. Hal yang oaling membedakan mahasiswa dengan siswa ialah mahasiswa dituntut untuk mengerjakan penelitian dalam sebuah bentuk skripsi atau tugas akhir yang mana tugas akhir ini merupakan pembuktian dari sebuah kebenaran.Â
Namun,tidak semua mahasiswa siap dengan tuntutan-tuntutan tersebut. Mahasiswa yang tidak siap akan mengalami stres yang disebut sebagai stres akademik (Govaerst & Gregoire, 2004)
Stres akademik adalah stres yang ditimbulkan akibat ketidak mampuan peserta didik dalam beradaptasi terhadap tuntutan akademik yang dinilai menenkan, dimana hal ini dapat menyebabkan munculnya perasaan yang tidak nyaman yang memicu ketegangan fisik, psikologis dan perubahan tingkah laku (Wilks, Â 2008; Â Desmita, Â 2011). Hal ini dapat dibuktikan dengan kasus mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta yang mengakhiri hidupnya secara tragis dengan jatuh dari lantai empat asrama putri University Residence UMY, Bantul, Yogyakarta, pada senin, 2 Oktober 2023.Â
Kepala Seksi Humas Polres Bantul menyatakan dugaan sementara korban mengalami stres dan depresi sehingga memilih mengakhiri hidupnya. Meskipun penyebab depresi tersebut belum diketahui kepastiannya, namun stres akademik juga menjadi sebuah kemungkinan besar dapat mengakibatkan depresi hingga gangguan mental. Sebagai seorang mahasiswa, kita seharusnya tau apa saja cara mencegah hal tersebut agar mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Tips mencegah stres akademik:
1. Membuat target akademik
Tips ini membantu siswa agar membuat target dalam setiap mata kuliah secara terukur. Perlu diingat setiap mata kuliah memiliki target yang berbeda-beda sebab terkadang ada mata pelajaran yang unggul dan yang tidak
2. Mengelola waktu secara efektif