Pangan lokal adalah pangan yang dihasilkan dan dikembangkan di suatu daerah tertentu. Salah satu bahan pangan lokal Jawa Barat yang berpotensi untuk dikembangkan adalah biji hanjeli.Â
Kementerian Kesehatan RI (2018) menunjukkan bahwa hanjeli menawarkan nilai gizi yang sebanding dengan sumber karbohidrat lain seperti nasi dan jagung. Hanjeli biasanya digunakan sebagai pengganti nasi pada musim paceklik dan diolah menjadi bubur hanjeli yang lezat, tepung hanjeli, dan berbagai komponen kue.
Tumbuhan Hanjeli (Coix lacryma-jobi L.) atau Jali adalah biji-bijian yang berpotensi dikembangkan sebagai sumber makanan berkarbohidrat. Berdasarkan hasil percobaan laboratorium , kandungan protein, lemak dan vitamin B1 Hanjili lebih tinggi dibandingkan serealia lainnya, serta kandungan kalsiumnya lebih tinggi dibandingkan beras, jagung, dan sorgum.
Tabel . Perbandingan Kandungan Energi, Nutrisi Hanjeli, dan Beberapa Biji Serealia.
REFERENSI:
P. Utami and B. Sulistyani, "Potensi dan ketersediaan bahan pangan lokal sumber karbohidrat non biji di Kabupaten Banyumas," Jurnal Dinamika Ekonomi dan Bisnis, vol. 12, no. 2, pp. 150-158, 2015.
J. Manosroi, N. Khositsuntiwong, dan A. Manosroi, "Aktivitas biologis ekstrak Coix lachryma-jobi Linn. yang mengandung fruktooligosakarida (FOS)," Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, vol. 51, no. 2, hlm. 341--346, 2014. doi: 10.1007/s13197-011-0498- 6.
Y. Fiky, A. Yustanto, dan A. Suprapto, "Pengembangan Plasma Nuftah Hanjeli (Coix lacryma-jobi) Sebagai Pangan Potensial Berbasis Tepung di Pluncut Kabupaten Bandung," Laporan PKM UNPAD, 2006.
E. Mulyono, A. Kusuma, K.T. Dewandari, dan S. Darniadi, "Studi Pendahuluan Tepung Hanjeli (Coix lacryma-jobi L) untuk Pangan," dalam Konferensi Internasional ke-2 tentang Penanganan dan Pengolahan Pascapanen Pertanian , 2019. doi: 10.1088/1755-1315/309/1/012057.