Dalam era digital yang semakin berkembang, pola transaksi masyarakat mengalami perubahan signifikan. Salah satu tren yang paling mencolok adalah meningkatnya penggunaan dompet digital, terutama di kalangan Generasi Z. Generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 ini tumbuh bersama perkembangan teknologi, sehingga tak heran jika mereka lebih memilih metode pembayaran yang modern dan praktis.
Berdasarkan hasil survei menunjukan bahwa 87% dari Gen Z lebih memilih menggunakan dompet digital dibandingkan uang cash, sementara 13% memilih uang cash di bandingkan mengikuti perkembangan zaman.
Mengapa Generasi Z Lebih Memilih Dompet Digital?
Berdasarkan hasil bahwa dari 87% mereka menyatakan dengan menggunakan dompet digital Gen Z lebih mudah dalam melakukan transaksi. Hanya dengan beberapa klik atau pemindaian QR code. Gen Z dapat menyelesaikan pembayaran tanpa perlu membawa uang cash. Kemudahan ini sesuai dengan gaya hidup mereka yang serba cepet dan efisien.
Generasi Z menghabiskan sebagian besar waktu mereka di ekosistem digital. Dompet digital sering kali terhubung dengan aplikasi lain seperti e-commerce, layanan tranfortasi online, hingga aplikasi media sosial. Hal ini membuat mereka merasa lebih praktis untuk mengelola keuangan mereka dalam satu platform digital.
Dompet digital sering dilengkapi dengan fitur keamanan seperti otentikasi dua faktor, enkripsi data, dan biometrik. Hal ini memberikan rasa aman bagi generasi Z dalam menggunakan layanan pembayaran digital. Selain itu, inovasi seperti cashback, diskon, dan gamifikasi juga menjadi daya tarik utama.
Generasi Z cenderung menghindari risiko kehilangan uang tunai atau kartu fisik. Dengan dompet digital, mereka hanya perlu menjaga perangkat mereka tetap aman. Jika ponsel hilang, akun dompet digital biasanya dapat dipulihkan dengan mudah melalui sistem keamanan akun.
Mengapa Sebagian Generasi Z Lebih Memilih Uang Cash Di Banding Dompet Digital?
Bagi 13% Generasi Z, menggunakan uang tunai memberikan rasa kontrol yang lebih baik terhadap pengeluaran mereka. Melihat uang fisik berkurang secara langsung setelah transaksi membantu mereka lebih sadar akan jumlah uang yang dihabiskan, dibandingkan dengan transaksi digital yang terasa “tidak terlihat”
Platform dompet digital mungkin mengenakan biaya administrasi atau potongan untuk transaksi tertentu, seperti transfer antarbank. Hal ini membuat sebagian generasi Z merasa uang tunai lebih praktis dan bebas dari biaya tambahan.
Jadi manfaat dompet digital dapat mendukung pengurangan penggunaan uang tunai, yang sesuai dengan upaya pemerintah menuju cashless society. Dengan hal ini membuka peluang pasar bagi UMKM dengan adanya dompet digital UMKM bisa dapat mengikuti perkembangan zaman dengan akses pasar yang lebih luas dan pembayaran lebih mudah dan praktis di kalangan Gen Z.
Dapat disimpulkan Generasi Z telah mengubah cara orang memandang transaksi keuangan. Mereka memimpin peralihan dari uang tunai ke metode digital dengan mengadopsi dompet digital sebagai alat pembayaran utama. Dengan terus meningkatnya inovasi teknologi, tren ini diperkirakan akan terus berkembang, mendorong masyarakat menuju masa depan yang semakin cashless.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H