Menurut Ibnu Katsir Rahimahullah, Â makna a'udzu billahi minasy syaitanir rajim " adalah :
* aku berlindung di bawah naungan Allah dari godaan setan yang terkutuk agar setan tidak dapat menimpakan mudarat pada agamaku dan duniaku.
* Atau agar setan tidak dapat menghalangi diriku untuk mengerjakan apa yang diperintahkan kepadaku.
* Atau agar setan tidak dapat mendorongku untuk mengerjakan hal-hal yang dilarang aku mengerjakannya".
Masyaallah.Â
Bacaan yang dikenal dengan ta'awudz ini dianjurkan dibaca saat akan membaca Al Qur'an untuk menolak godaan yang mengganggu bacaan. Hal ini dijelaskan dalam QS. An Nahl 100.Â
Apabila kamu membaca Al-Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. (An-Nahl: 98)
Tapi kita pasti setuju bahwa doa ini harus bin wajib dibaca kapanpun saat kita akan melakukan sesuatu. Diiringi kemudian membaca basmalah.
Meminta perlindungan pada Allah dari godaan syetan yang terkutuk. Karena hanya Allahlah yang mampu mencegah kejahatan pada manusia. Kejahatan dari syetan dari dua jenis; yaitu dari Jin dan manusia.
Uniknya, Al Qur'an memberikan tuntunan berbeda untuk menghadapi dua jenis syetan tsb.
Pada syetan yang tidak kelihatan dari bangsa jin, kita mutlak meminta perlindungan Allah untuk mengatasinya. Karena hakikatnya syetan yang nggak kelihatan ini nggak bisa disuap atau nggak berpengaruh dengan sikap baik manusia. Memang pembawaannya jahat dari sononya.
Masalahnya disamping syetan jenis jin ini tidak tampak, manusia sering rancu dengan sumber godaan. Apakah itu dari syetan dari bangsa jin atau dari nafsu manusia sendiri?
Bagaimana cara membedakannya?
Dalam kitab al Minahu as Saniyah dijelaskan yang jika dicontohkan dengan kondisi sekarang kurang lebih seperti ini.
Ketika kita ingin sekali membeli barang A, kita mencoba menahan diri karena sedang berhemat. Tapi kemudian keinginan membeli itu datang lagi dan lagi sampai-sampai terbawa mimpi. Inilah hawa nafsu.
Tapi ketika kita ingin membeli barang A di toko XYZ kemudian kita berpikir ulang dan  nggak jadi beli karena barang tersebut kurang manfaat. Tapi kemudian timbul keinginan (bisikan) lagi agar membeli barang lain saja di toko tsb misalnya. Inilah godaan syetan. Karena bagi syetan yang penting bukan barangnya terbeli tapi target utamanya adalah habisnya uang kita pada hal yang kurang manfaat.
Kalau syetan dari manusia yang (mungkin) mengganggu kita dengan lisan maupun dengan tangannya. Maka Al Qur'an mengingatkan kita dalam QS. Al A'raf :199
Jadilah engkau pemaaf, dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh. (Al-A'raf: 199)
Pada intinya kita diminta bersabar dan tetap bersikap baik ketika menghadapi syetan dari jenis manusia. Dan tentu saja disertai doa untuk meminta perlindungan pada Allah.Â
Samarinda, Selasa 08 September 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H