Danau Laot Bhe: Wisata Adem di Hutan Belantara Aceh Jaya

DANAU LAOT BHE : WISATA ADEM DI HUTAN BELANTARA ACEH JAYA

            Entah bagaimana ceritanya sehingga hamparan luas air ini diberi nama Danau Laot Bhe, airnya yang tenang dan nampak hitam jika dipandang dari jauh merefleksikan awan dan langit di atasnya dengan sempurna. Jika anda adalah penyuka film-film bertema binatang buas yang tinggal di air tawar dan menjadi pemangsa bagi manusia seperti buaya dan kawan-kawannya maka anda akan takut untuk sekedar mencelupkan kaki anda di danau ini, namun jika anda adalah petualang sejati maka anda akan meloncat dan berenang hingga ke tengah danau seperti yang dilakukan oleh pemuda-pemuda Gampong Gunong Buloh Kecamatan Panga Kabupaten Aceh Jaya.

            Danau Laot Bhe ini terletak di dalam hutan rimba Desa Gunong Buloh Kecamatan Panga Kabupaten Aceh Jaya. Bentuk Danau Laot Bhe memang seperti danau karena tidak mengalir. Danau ini sangat luas, di sekelilingnya terdapat berbagai macam pepohonan yang masih alami  didominasi oleh pinang merah. Jika fikiran sedang suntuk, maka Danau Laot Bhe ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat untuk melepaskan stress. Tapi, jangan datang sendiri ke tempat ini, ajaklah teman karena letaknya yang berada di tengah hutan dan jauh dari pemukiman.

Sumber : Dokumen Pribadi Penulis

            Sebelum dibuka untuk pariwisata oleh pemuda Gampong Gunong Buloh, sangat jarang ada yang mengunjungi tempat ini. Setelah tempat ini dibuka untuk pariwisata pada tahun 2019, semakin banyak orang yang berkunjung untuk sekedar menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga sambal menikmati panorama Danau Laot Bhe yang masih asri. Jalan menuju ke tempat ini masih belum terlalu bagus, namun sudah bisa dilewati bahkan dengan kendaraan roda 4 (empat).

            Seperti tempat wisata lainnya yang ada di Kabupaten Aceh Jaya, Danau Laot Bhe juga merupakan tempat wisata syariah. Tidak boleh sembarangan di tempat ini, harus sesuai dengan hukum yang berlaku di daerah Kabupaten Aceh Jaya yang menjunjung tinggi syariah Islam. Tidak perlu khawatir akan label tempat wisata syariah, karena kemanapun kita pergi bukankah sudah seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan dan adat istiadat yang berlaku di suatu tempat.

Sumber : Dokumentasi Pribadi Penulis

            Wisata Danau Laut Bhe ini dibuka 6 (enam) hari dalam seminggu. Pada hari jum'at tempat ini tutup. Untuk masuk ke tempat ini hanya diminta tiket masuk Rp.2000 untuk kendaraan roda 2 dan Rp.5000 untuk kendaraan roda 4. Masalah keamanan di tempat ini tidak perlu dikhawatirkan, karena sangat aman. Danau Laot Bhe ini masih dalam pengembangan, pada saat ini yang tersedia disini baru warung kopi, toilet umum, dan tempat ibadah. Menurut perencanaan yang telah dibuat oleh Pemuda Gampong Gunong Buloh, di tempat ini nantinya akan ada perahu dan bebek dayung yang akan dapat digunakan untuk berkeliling danau bagi para wisatawan yang berkunjung. Bagi saya sendiri saya merasa tempat ini sangat cocok untuk tempat syuting film.

Sumber : Dokumentasi Pribadi Penulis

            Jika berminat untuk berkunjung, jangan malu dating saja. Kabupaten Aceh Jaya sangat cocok untuk para traveler yang menginginkan suasana baru dan banyak tantanga. Tempat wisata di Aceh Jaya rata-rata letaknya di tengah hutan rimba atau di balik pegunungan. Sehingga harus berlelah-lelah dulu untuk sampai di sana. Saat sampai di tempat itu, maka lelah dan keringat akan terbayar lunas. Jangan ragu ke Kabupaten Aceh Jaya, karena selain alamnya yang indah, penduduk yang ramah dan biaya hidup yang tidak terlalu mahal (Tapi, jangan bandingkan harganya dengan pulau Jawa ya!), Aceh Jaya adalah surga bagi traveler karena tersedia banyak Masjid yang dapat dijadikan sebagai tempat menginap jika kebetulan kemalaman di jalan raya dan terlalu mengantuk untuk melanjutkan perjalanan. Jangan takut, karena keamanan insyaAllah terjamin (ini berdasarkan pengalaman penulis sendiri yang sering menginap di Masjid). Ayo, ke Aceh Jaya setelah covid-19 berlalu.

Daftar istilah :

Gampong : sebutan untuk desa di Provinsi Aceh