Mohon tunggu...
Mutia
Mutia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya menyukai Langit luas dan berkebun. Saya suka memandang Langit yang dipenuhi kerlap-kerlip Bintang dan sinar terang Bulan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antarmateri Modul 3.3

11 Juni 2023   17:52 Diperbarui: 11 Juni 2023   17:56 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siswa yang memiliki agency adalah siswa yang secara sadar menjadi pemimpin bagi dirinya dalam melakukan pembelajaran. Kesadaran ini dapat ditumbuhkan dengan melaksanakan pembelajaran sosial emosional. Pelaksanaan pembelajaran sosial emosional adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendorong kepemimpinan siswa. Kompetensi sosial emosional yang terdiri dari kesadaran diri, kesadaran sosial, pengelolaan diri, kemampuan berinteraksi sosial, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab harus dimiliki oleh siswa supaya dapat menjadi agent. Pembelajaran sosial emosional yang dilakukan guru dengan melakukan berbagai teknik, seperti teknik STOP akan membuat siswa lebih senang untuk belajar dan melakukan kegiatan-kegiatan lain di sekolah.

Kegiatan coaching dengan siswa sebagai mitra dapat dilakukan untuk mendorong tumbuh kembangnya kepemimpinan pada siswa. Kemitraan antara guru dan siswa dalam kegiatan coaching akan dapat membnagkitkan kekuatan yang ada pada diri siswa. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, kepemimpinan sebenarnya sudah ada pada diri siswa sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya, namun tidak semua siswa dapat mengembangkan kepemimpinan tersebut dengan baik. Untuk mengembangkan kepemimpinan yang ada pada diri siswa ini diperlukan  coaching yang dilakukan oleh guru kepada siswa sehingga dapat mendorong siswa menjadi agent. Coaching akan menumbuhkan kedekatan antara guru dan siswa yang membuat siswa merasa memiliki apa yang sedang menjadi tujuan dari Pendidikan yang sedang ditempuhnya saat ini.

Melaksanakan program yang berdampak positif bagi siswa sangat dipengaruhi oleh pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang benar akan menghasilkan keputusan yang berdampak positif bagi murid. Pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin akan membuat program yang telah direncanakan dengan baik akan dapat dilaksanakan dengan baik pula. Apabila pengambilan keputusan tidak berdasarkan nilai-nilai kebajikan seperti yang telah dipelajari pada modul 3.1, maka program yang berdampak positif kepada murid akan sulit dilaksanakan sesuai dengan harapan. Sebuah keputusan yang diambil sangat berpengaruh terhadap sebuah institusi Pendidikan yang harus mengutamakan murid. Tidak mudah mengambil keputusan, apalagi keputusan tersebut harus berdampak positif kepada murid. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus punya kemampuan untuk mengambil keputusan dan mampu juga mengelola program yang berdampak positif terhadap murid, terutama program-program yang mampu mendorong kepemimpinan pada murid.

Keberadaan aset sekolah sebagai modal yang akan digunakan untuk berbagai program sekolah harus diberdayakan dengan baik. Guru sebagai pemimpin dalam pembelajaran harus juga mampu menjadi pemimpin dalam pengelolaan sumber daya. Pengelolaan sumber day aini sangat penting dalam melaksanakan berbagai macam program yang berdampak positif bagi murid. Modal-modal yang dimiliki oleh sekolah harus diberdayakan demi kepentingan murid. Tidak semua sekolah memilki aset yang sesuai dengan kebutuhan, oleh karena itu sebagai seorang pemimpin pembelajaran guru harus berfikir berbasis kekuatan sehingga dapat memaksimalkan aset yang ada dan tidak fokus pada aset yang tidak dimiliki oleh sekolah. Melaksanakan program yang berdampak positif terhadap murid dilakukan dengan mendata modal apa saja yang dimiliki oleh sekolah, sehingga dapat dipergunakan secara maksimal untuk kebutuhan murid. Modal tersebut dapat berupa modal manusia, fisik, finansial, lingkungan alam, budaya/agama, social, dan politik. Semua modal ini dapat digunakan untuk melaksanakan program yang dapat menumbuhkan kepemimpinan murid sehingga menghasilkan murid-murid yang berperan sebagai agent yaitu murid-murid yang memiliki agency.

  1. Setelah melihat keterkaitan antara modul ini dengan modul-modul lainnya jelaskanlah perspektif Anda tentang program yang berdampak positif pada murid. Bagaimana seharusnya program-program atau kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat berdampak positif pada murid?

Program-program sekolah harus direncanakan dan dilaksanakan dengan menggunakan Pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) yang diaplikasikan dengan tahapan BAGJA. BAGJA merupakan langkah -langkah yang mengikuti pendekatan Inkuiri Apresiatif. BAGJA terdiri dari B = Buat pertanyaan, A= Ambil pelajaran, G = Gali mimpi, J = Jabarkan renncana dan A = Atur eksekusi. Dengan menggunkan tahapan BAGJA maka akan dapat diketahui kekuatan yang ada pada sekolah atau modal-modal apa saja yang dapat mendukung kegiatan yang berdampak positif bagi siswa tersebut. Tahapan BAGJA akan membuat program yang dilakukan menjadi sistematis dan terencana dengan baik. Perencanaan ini harus melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan program tersebut, seperti : guru, siswa, kepala sekolah, orang tua/wali, dan lain sebagainya.

Pelaksanaan kegiatan membutuhkan kolaborasi dari semua pihak yang terlibat dalam program tersebut. Kolaborasi yang baik akan menghasilkan program yang baik pula. Dalam pelaksanaan program, diperlukan kesungguhan dari semua pihak untuk benar-benar menjalankan program tersebut sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Karena,sering kita lihat program yang berjalan baik pada mulanya, kemudian mulaimenurun dan perlahan menghilang. Oleh karena pengalaman tersebut maka program yang berdampak positif bagi siswa yang telah direncanakan dan dilaksanakan dengan menggunakan tahapan BAGJA ini harus dievaluasi terus menerus dan berkala, supaya dapat memberikan manfaat bagi siswa dan menghasilkan siswa-siswa yang memiliki agency.

Evaluasi sangat penting untuk dilakukan dalam sebuah program, karena jika program tidak dievaluasi, maka akan terjadi hal-hal yang tidak sesuai harapan dengan hasil yang tidak membahagiakan. Evaluasi program yang berdampak positif bagi murid dilakukan oleh semua pihak yang terlibat dalam program tersebut. Ditentukan jadwal untuk rapat yang akan membahas program yang berdampak positif bagi murid yang telah berjalan. Rapat ini dilakukan secara berkala, misalnya sebulan sekali. Di dalam rapat akan dibahas apa saja yang sudah berjalan dengan baik dan apa saja yang masih perlu peningkatan dan perbaikan. Evaluasi ini akan membuat program berjalan sesuai dengan harapan dan rencana yang telah dibuat. Hasil evaluasi dalam rapat tersebut akan ditindak lanjuti oleh semua pihak sebagai bagian dari program yang berdampak positif bagi siswa. Tindak lanjut dari evaluasi ini menjadi sangat penting bagi keberhasilan program yang berdampak positif bagi siswa.

Demikian, salam guru penggerak! Tergerak, bergerak, dan menggerakkan. Guru adalah penggerak Pendidikan, Guru bahagia siswa ceria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun