Mohon tunggu...
Mutia Wahyuningsih
Mutia Wahyuningsih Mohon Tunggu... Lainnya - seorang ibu, staf birokrat, dan mahasiswi doktoral

Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak // Nama Mahasiswa : Mutia Wahyuningsih // NIM : 67121020003 // Universitas Mercubuana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diskursus State of The Art Disertasi

15 Desember 2022   12:38 Diperbarui: 15 Desember 2022   12:42 4315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada kesempatan kali ini saya mau sedikit berbagi ilmu dan pengalaman mengenai "State of The Art". Tulisan saya mengenai State-of-the-art ini saya tulis karena saya melihat banyak mahasiswa S2 ataupun mahasiswa S3 merasa kebingungan untuk mencari materi tugas akhir nya, bahkan pada tahap ini tidak sedikit mahasiswa yang mengalami kesulitan lalu 'menghilang' entah kemana sehingga sangat sayang sekali dengan waktu yang terbuang sia-sia membuat mahasiswa yang bersangkutan lulus program magister ataupun doctoral tidak tepat waktu dari yang seharusnya. Ataupun sebaliknya, ada banyak juga mahasiswa yang terus menerus mendapatkan revisi dari tim dosen pembimbing. Permasalahan seperti itu semakin membuat jatuh mental para mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhirnya. Karena thesis ataupun desertasi yang bagus adalah thesis ataupun desertasi yang selesai.

Pada penelitian jenjang S2 ataupun jenjang S3 maka State of The Art adalah wajib hukumnya. Untuk mendukung State of The Art referensi jurnal ataupun publikasi ilmiah lainnya diwajibkan paling lama sampai 5 tahun kebelakang. Pada penelitian jenjang S3 diharapkan mampu menjelaskan secara akademik alasan atau justifikasi dari pemilihan topik penelitian, pertanyaan penelitian (research questions), pemilihan metode penelitiannya, kebaruan penelitian (novelty), hingga kontribusi penelitian bagi ilmu pengetahuan (knowledge contribution).

Sebagai contoh (hanya untuk sekedar ilustrasi) :

Seorang mahasiswa S2 atau mahasiswa S3 mengajukan topik penelitian berjudul "A Markov Model for the Term Structure of Credit Risk Spreads". Ternyata mahasiswa S2 atau mahasiswa S3 tersebut tidak mampu memberikan justifikasi dari keputusan rencana penelitiannya, diantaranya justifikasi akademik tersebut terkait :

  • Mengapa memilih meneliti "A Markov Model for the Term Structure of Credit Risk Spreads"?
  • Apakah penelitian tentang "A Markov Model for the Term Structure of Credit Risk Spreads" yang paling lama sampai 5 tahun kebelakang (dilakukan oleh siapa, tahun berapa?)
  • Apa tren, metode umum, dan hasil-hasil yang ada dari penelitian terdahulu mengenai "A Markov Model for the Term Structure of Credit Risk Spreads"?
  • Hal-hal (aspek-aspek) apa saja yang terkait "A Markov Model for the Term Structure of Credit Risk Spreads" yang belum diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya namun menarik untuk diteliti (knowledge research gaps)?
  • Mengapa memakai teori model Markov? Adakah teori yang lain? Mengapa tidak memakai teori model lain? Sudahkah membandingkan dengan teori model lain selain model Markov? Bagaimana bila dibandingkan dengan model lain selain model Markov?

Ketidakmampuan mahasiswa S2 atau mahasiswa S3 dalam menjawab beberapa pertanyaan-pertanyaan tersebut dan juga tidak adanya pemaparan terkait hal tersebut di bagian tinjauan literatur menunjukkan mahasiswa S2 atau mahasiswa S3 tersebut belum melakukan state of the art review atau dengan kata lain state of the art rencana penelitiannya masih rendah atau malah belum ada sama sekali. Padahal sebenarnya ada banyak ide-ide penelitian yang dikemukakan oleh peneliti sudah cukup bagus dan menarik, namun masih ada beberapa peneliti yang belum menyertakan referensi state of the art (jurnal, laporan penelitian, teori yang bersumber dari buku ilmiah, laporan proyek, laporan keuangan, laporan investigasi/interview, ataupun publikasi internet) sebagai dasar pemikiran atau ide mengapa ingin melakukan penelitian tersebut. Membaca dan memahami referensi state of the art ini penting agar nalar ide (dasar pemikiran) dan arah penelitian yang akan dilakukan benar, disamping teori-teori pendukung yang diperlukan telah dibaca dan dipahami. Melalui tulisan ini saya ingin menyampaikan ilmu dan pengalaman saya tentang apa itu state of the art, mengapa dan bagaimana membangun dan mengemukakan state of the art dalam sebuah penelitian secara baik? Dan juga memotivasi mahasiswa S2 dan mahasiswa S3 untuk dapat membangun dan mengemukakan state of the art dari penelitian yang dilakukan secara baik.

Pengertian State of The Art (SoTA)

Salah satu kunci penting dalam melakukan penelitian ilmiah adalah pada state of the art. Setidaknya istilah itulah yang harus dicari terlebih dahulu sehingga akan terlihat rumusan masalah yang ada dilapangan. Istilah state of the art, saya dapatkan dari Prof. Dr. Apollo. M.Si.Ak dan Dr. Mafizatun Nurhayati, dosen prodi doctor manajemen Universitas Mercubuana. Menyusun deskripsi State of the art (SOTA) adalah langkah awal untuk menunjukkan kebaruan hasil penelitian (Research Novelty) karena mendeskripsikan perkembangan terkini atau pencapaian termaju tentang suatu topik yang dihasilkan oleh masyarakat peneliti seluruh dunia sampai dengan "hari ini". Sedangkan kebaruan disini diartikan sebagai: sebanyak artikel yang telah dipublikasikan serta sepanjang upaya yang telah ditelusuri dari berbagai sumber basis data penelitian atau publikasi ilmiah, tidak ada peneliti lain yang pernah mempresentasikan hasil penelitian seperti "itu". State of the art dapat menentukan dimana kontribusi peneliti dalam riset yang akan dijalankan.

Ini menjadikan state of the art sering diartikan sebagai kata canggih (leading edge atau cutting edge). Dimana maksudnya juga bisa berarti langkah terbaru dan paling canggih dari teknologi, seni, ilmu pengetahuan dan metode penelitian. Pada penelitian State of the art (SoTa) adalah langkah untuk mempresentasikan kebaruan dari hasil penelitian yang dilakukan. Menjadi yang pertama mencetuskan sesuatu ide, produk dan pemecahan masalah merupakan dasar dari adanya penelitian.

Jika dijelaskan, apa arti sebenarnya dari state of the art? Saya sebagai mahasiswi prodi doctor manajemen memahaminya kira-kira sebagai berikut :

Menurut beliau, pada penelitian bahwa state of the art (SoTa) adalah langkah untuk mempresentasikan kebaruan dari hasil penelitian yang dilakukan. Menjadi yang pertama mencetuskan sesuatu ide, produk dan pemecahan masalah merupakan dasar dari adanya penelitian. State of the art menganalisis kebaruan sebuah ide bukanlah pekerjaan yang mudah dan linier, sehingga dalam membuatnya harus perlahan dimana dalam membuatnya peneliti akan menulisnya setiap saat ketika membuat laporan atau makalah, dengan ketersediaan internet dan berbagai mesin pencari, sekarang sangat memungkinkan untuk memverifikasi setiap detail sebuah penelitian. Mengetahui perkembangan dan menyadari apa yang sedang dilakukan peneliti lain adalah sebuah keharusan, dimana peneliti melakukan survei literatur menyeluruh termasuk analisis artikel penelitian dan paten perlu dilakukan pada topik yang menarik untuk memastikan bahwa ada beberapa hal baru yang terkait dengannya, dan juga peneliti harus sering mencatat hal yang penting dan tulis setiap temuan yang telah dibaca. State of the art dapat dijadikan sebagai dasar penelitian yang tertuang pada latar belakang penelitian.

Kebaruan penelitian dan dampak penelitian dapat menjadi cara strategis untuk menarik perhatian pembaca dalam sebuah artikel penelitian. Esensi kebaruan dari hasil penelitian yang diperoleh perlu dihubungkan dengan kepentingannya bagi ilmu pengetahuan serta dengan kepentingan praktis.

Untuk menemukan kebaruan di bidang penelitian, peneliti perlu melakukan tinjauan pustaka secara menyeluruh untuk mengetahui apa yang dipelajari dan apa kesenjangan (gap) yang perlu diklarifikasi. Tinjauan literatur ini tergantung pada pengetahuan mendalam terhadap kondisi lapangan. Peneliti harus membandingkan dan menghubungkan pekerjaan mereka dengan penelitian sebelumnya lainnya. Sebuah tinjauan literatur menyeluruh diperlukan untuk menghasilkan ide yang baik untuk penelitian. Banyak membaca makalah penelitian, buku, jurnal, dan bahan lain yang memiliki literatur yang relevan. Dan tanyakan pada diri Anda apa topik terbaik yang dapat membantu Anda melakukan penelitian baru dan unik.

Pilih dengan kritis dan teliti saat menentukan literatur yang dibaca, jangan baca semuanya. Salah satu kriteria penting untuk memilih literatur adalah memastikan bahwa literatur tersebut merupakan berasal dari sumber yang terpercaya, jurnal terkenal, terpublikasi dan peer-review. Berhenti membaca sumber yang tidak penting, buatlah daftar literatur dimana terdapat batasan pada jumlahnya, misal 10-20 jurnal. Habiskan waktu untuk melakukan analisis dan jangan membuat ringkasan. Berikan kredit pada penelitian atau literatur terdahulu! Tidak menghargai penelitian orang lain merupakan sebuah pelanggaran yang disebut plagiarisme. Tingkatkan kemahiran dalam menulis, ini dilakukan agar pekerjaan mencari literatur dan literatur apa yang harus dimasukan bisa terseleksi dengan baik.

Jika tidak menemukan sesuatu yang unik tentang penelitian Anda, Anda harus mengubah topik Anda. Jika tidak, Anda dapat memikirkan cara lain untuk melakukan penelitian tentang topik yang sama. Mengemukakan state of the art dalam  bidang  yang  diteliti yaitu :

Mengkaji sejarah teori yang mendasari penelitian, dari awal teori timbul sampai dengan saat ini. Apakah ada dinamika yang terjadi.

Mendalami landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan, memaparkan secara detail tentang teori yang mendasari topik penelitian kita

Menunjukkan apa yang telah dilakukan ilmuwan lain, mengkaji kelebihan dan kekurangan hasil penelitian terdahulu, dan dimana kontribusi baru yang akan dirintis pada riset kita.

Membangun argumentasi berbagai teori dan hasil riset untuk identifikasi hipotesa dan metodologi analisis data.

Tren penelitian terkini atau Prioritas Penelitian dari topik yang kita pilih?

Permasalahan (issues) terkini dari penelitian dan praktis terkait topik yang kita pilih?

Standar-standar terkini dari topik yang kita pilih?

Dengan teori, peneliti akan memperoleh inspirasi untuk bisa memaknai persoalan. Agar peneliti tidak melakukan duplikasi dan replikasi dari penelitian sebelumnya, sehingga terlihat ada kontribusi dari penelitiannya maka peneliti harus membuat 'state of the art' dalam penelitian yang meliputi siapa saja hingga yang paling terakhir meneliti apa, di mana (jika penelitian lapangan), apa masalahnya, metode apa yang dipakai, dan dengan hasil apa (dapat menggunakan tabel) kemudian apa kontribusi/pembeda penelitian yang sedang dilakukan dari penelitian-penelitian sebelumnya.

Memang teori bukan satu-satunya alat atau bahan untuk melihat persoalan yang diteliti. Pengalaman atau pengetahuan penelitian terdahulu yang diperoleh lewat pembacaan literatur, mengikuti diskusi ilmiah, seminar atau konferensi, dan sebagainya bisa dipakai sebagai bahan tambahan untuk memahami persoalan secara lebih mendalam. Teori dipakai sebagai informasi pembanding atau tambahan untuk melihat gejala yang diteliti secara lebih utuh. Karena tujuan utama penelitian kualitatif ataupun kuantitatif adalah untuk memahami gejala atau persoalan tidak dalam konteks mencari penyebab atau akibat dari sebuah persoalan lewat variabel yang ada melainkan untuk memahami gejala secara komprehensif, maka berbagai informasi mengenai persoalan yang diteliti wajib diperoleh. Informasi dimaksud termasuk dari hasil-hasil penelitian sebelumnya mengenai persoalan yang sama atau mirip.

Misalnya, jika seorang mahasiswa program magister atau doktor prodi manajemen ingin meneliti mengenai risiko dan teori struktur suku bunga, maka informasi dari mana saja, lebih-lebih dari hasil penelitian sebelumnya yang mirip dengan tema tersebut, wajib dikumpulkan. Informasi itu tidak saja dipakai sebagai bahan perbandingan untuk memahami persoalan yang diteliti, tetapi juga untuk menegaskan bahwa peneliti tidak melakukan duplikasi atau replikasi dari penelitian sebelumnya. Sebab, baik duplikasi maupun replikasi keduanya dianggap tidak memberikan kontribusi apa-apa dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Kegiatan penelitian memerlukan hal-hal yang baru (novelty) yang tentu tidak akan diperoleh dari duplikasi dan replikasi. Itu yang oleh para ahli sering disebut sebagai 'state of the arts' dalam penelitian yang meliputi siapa saja hingga yang paling terakhir meneliti apa, di mana (jika penelitian lapangan), apa masalahnya, metode apa yang dipakai, dan dengan hasil apa. Hal tersebutlah penelitian yang menghadirkan states of the arts didalamnya, dimana hasil penelitian belum pernah ada sebelumnya. Untuk kepentingan praktis agar memudahkan pembaca melihat posisi peneliti pada deretan tema sejenis, state of the arts dibuat dalam bentuk tabel dengan komponen-komponen tersebut.

Mengapa pada penelitian program magister ataupun program doktor memerlukan "state of the art"

Selain mempresentasikan kebaruan pada hasil penelitian, State of The Art pada penelitian mempunyai manfaat dan sifat penting lainnya, diantaranya adalah:

Dengan adanya State of The Art, peneliti akan memperoleh informasi mengenai masalah penelitian yang akan diteliti. Salah satunya adalah dengan membaca literatur atau penelitian terdahulu yang berhubungan, hal tersebut akan menjadikan peneliti lebih mudah memahami dan menganalisis masalah penelitian.

Membuktikan bahwa masalah penelitian yang sedang diteliti mempunyai hubungan atau relevansi, sehingga dapat melihat perkembangan ilmu pengetahuan sehingga terlihat alur proses perkembangannya.

Dengan adanya State of The Art penelitian yang dilakukan akan menunjukan pendekatan yang berbeda dalam menemukan sebuah solusi. Dengan bervariasinya pendekatan yang berbeda, peneliti bisa mengevaluasi pendekatan yang ada, dan menyadari hal yang perlu diperbaharui atau dikurang.

State of The Art juga bisa bermanfaat agar peneliti bisa mengetahui hasil penelitian terdahulu yang bisa dijadikan rujukan dan yang tidak. Hal ini bertujuan untuk memastikan tidak terjadinya duplikasi, plagiarisme ide, dan redundancy penelitian.

Bagaimana membangun dan mengemukakan state of the art dalam sebuah penelitian

Bahwa setiap peneliti diharapkan untuk menulis bagian "State of the Art" atau tinjauan literatur sebagai bab pengantar, tetapi sebenarnya bagaimana membangun dan mengemukakan "State of the Art" dalam sebuah penelitian?

Pada titik ini, peneliti mungkin telah membaca cukup banyak artikel penelitian dalam bahasa Inggris. Beberapa di antaranya dimulai dengan beberapa halaman yang menguraikan bidang penelitian dengan memuat banyak kutipan. Berbagai perspektif dapat dicantumkan dan dijelaskan satu per satu. Bagian artikel ini sering mempersempit fokusnya dan akhirnya memperbesar topik artikel dengan mengecualikan topik atau pertanyaan lain. Ini bisa menjadi bacaan yang berat bagi sebagian orang, tetapi penting untuk mendefinisikan "State of the Art" dari pertanyaan yang dibahas dalam artikel tersebut.

Dokpri
Dokpri

Tampak bahwa topik sebuah penelitian (masalah penelitian) dapat muncul ketika melihat adanya gap teoritik antara state of the art dengan fenomena (yang terjadi di lapangan). Gap teoritik adalah perbedaan atau jeda yang terjadi antara state of the art dengan empiris/fenomena yang terjadi di lapangan. Teori yang ada ternyata perbedaan dengan yang terjadi di lapangan maka terjadi gap teoritik. Tinjauan pustaka menjadi hal penting untuk melihat sejauh mana ilmu pengetahuan telah berkembang hingga yang paling mutakhir.

State of the art bukan sekedar tinjauan kepustakaan : update terkini status penelitian.

Dokpri
Dokpri
  • Tingkat perkembangan ilmu pengetahuan atau teknologi termutakhir tentang topik yang dibahas dan dihasilkan oleh masyarakat peneliti seluruh dunia.
  • Menentukan dimana kontribusi peneliti dalam riset yang akan dijalankan.
  • Menentukan novelty (kebaruan) apa yang akan disumbangkan oleh peneliti.
  • Memastikan tidak terjadinya duplikasi, plagiarisme ide, dan redundancy / pengulangan penelitian
  • Gunakan 75 persen rujukan bersumber dari Jurnal Internasional, paten <10 tahun(Perlu kemampuan Sitasi).

State of the art digali dan disampaikan dengan literature review. Agar kita sebagai Peneliti mampu memaparkan State of the art dari penelitian kita maka kita wajib melakukan KAJIAN PUSTAKA atau LITERATURE REVIEW secara komprehensif terkait:

  • Pemahaman konsep-konsep yang terkait dalam penelitian kita
  • Teori, model-model, Kerangka Kerja, Standar, metode dan/atau teknologi yang akan diacu atau terkait dengan penelitian kita
  • Penelitian-penelitian dilingkup topik penelitian kita yang sudah ada sebelumnya hingga yang terkini.

Dokpri
Dokpri

State of the art (SOTA) atau tinjauan literatur memberikan ulasan tentang kontribusi yang relevan dari literatur yang ada. Tinjauan pustaka harus mengidentifikasi landasan teoretis suatu penelitian, mengidentifikasi tingkat kebaruan dan relevansi penelitian, dan membantu memperjelas serta menyempurnakan fokus, pertanyaan penelitian, dan hipotesis yang akan dibahas. Tinjauan pustaka juga harus memberikan pembenaran untuk fokus penelitian (Blessing & Chakrabarti, 2009). seorang peneliti harus melakukan Kajian Pustaka (Literature Review) laporan-laporan penelitian terkini (umumnya 5 tahun terakhir) dalam jumlah yang relatif banyak. Peneliti harus banyak MEMBACA, MEMBACA, dan MEMBACA secara AKTIF/KRITIS Paper-Paper terkini yang terkait dengan penelitiannya. Melalui literatur review tersebut peneliti harus mampu :

  • Mengidentifikasi dan memahami konsep-konsep, ide-ide, dan temuan-temuan utama, praktik umum, standar, dan/ tren penelitian sebelumnya hingga penelitian yang paling terkini yang terkait dan sesuai dengan penelitian kita. Mengetahui perkembangan dan menyadari apa yang sedang dilakukan peneliti lain adalah sebuah keharusan, dimana peneliti harus sering mencatat hal yang penting dan tulis setiap temuan yang telah dibaca.
  • Dari memahami poin 1 tersebut maka kita sebagai Peneliti harus mampu mengidentifikasi Kesenjangan-Kesenjangan Pengetahuan (Knowledge Gaps) apa saja yang masih ada: dapat berupa hal/aspek yang belum diteliti, masih berpotensi masalah, atau belum mampu dijawab oleh penelitian-penelitian yang sudah ada sehingga berpotensi untuk diteliti lebih lanjut. Salah satu kriteria penting untuk memilih literatur adalah memastikan bahwa literatur tersebut merupakan berasal dari sumber yang terpercaya, jurnal terkenal, terpublikasi dan peer-review. Lalu membuat daftar literatur dimana terdapat batasan pada jumlahnya, misal 10-20 jurnal untuk melakukan analisis dan jangan membuat ringkasan.
  • Dari identifikasi Knowledge Gaps di poin 2 inilah akhirnya kita sebagai Peneliti akan dapat memilih Knowledge Gap mana yang akan kita jawab dengan Penelitian kita? sehingga kita dapat merumuskan:
  • -- apa Keterbaruan (Novelty) dari Penelitian kita? (yang membedakan dan menjadi kelebihan penelitian kita dari penelitian-penelitian yang sudah ada)
  • -- Pertanyaan Penelitian (Research Questions) kita?
  • -- Kontribusi Pengetahuan (Knowledge Contribution) penelitian kita? (sebaiknya mampu disampaikan secara spesifik teori atau model apa yang akan di-enhance dari hasil penelitian kita?)
  • Dari aktivitas 1 s/d 3 di atas Peneliti juga akan mampu menemukan alasan/justifikasi akademik mengapa memilih Subjek Penelitian tertentu, Ruang Lingkup Penelitian, Metode Penelitian, Alat/Tools yang dipakai, Sampel yang dipilih, Model/ Kerangka Kerja/ Standar yang digunakan, dan hal-hal lain yang dilakukan dalam aktivitas penelitiannya.

Apabila sebuah Proposal Penelitian telah mampu melakukan aktivitas dan menyajikan hal-hal di poin 1 s/d 4 diatas maka dapat dikatakan Penelitian tersebut telah memiliki "State of the Art" yang baik serta memiliki novelty dan potensi knowledge contribution yang jelas.

MATRIX OF INTELLECTUAL MAP

No

Paper Id

Research Question/ Research Gap

Method

Findings

Strengths and Weaknesses

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

State of the Art didefinisikan sebagai tingkat pengembangan mencakup pada peralatan, prosedur, proses, teknik, hingga teori yang dicapai pada waktu tertentu dan merupakan hasil dari penerapan metodologi terkini. Penentuan State of the Art dapat didasarkan pada tiga hal, yaitu: data, proses, dan analisis.

  • Pada penggunaan data sebagai hal yang digunakan untuk menentukan state of the art, penulis dapat menggunakan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan menerapkannya pada masalah baru.
  • Proses penentuan State of the Art dapat dilakukan dengan cara mengubah atau memodifikasi metode pada suatu penelitian. Cara ini lebih sulit dari cara yang pertama karena membutukan pemahaman yang lebih dalam terhadap topik dari penelitian yang diajukan.
  • Menggunakan analisis sebagai penentu State of the Art dapat dilakukan dengan memberikan analisis yang tajam dan berbeda pada suatu penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Jika data dan proses penelitiannya sama dengan jurnal lain namun terdapat perbedaan pada analisis, maka hal ini dapat digunakan untuk membuat karya ilmiah yang berbeda.

Untuk memperoleh State of the Art yang kuat, terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu: kontribusi, orisinalitas, dan keterbaruan.

  • KONTRIBUSI, secara sederhana, kontribusi berarti dampak positif yang dapat diberikan dari penelitian yang telah dilakukan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan. Apabila penelitian benar-benar dilakukan, hasil dari penelitian dan seberapa penting untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan masyarakat menentukan tingkat state of the art. Semakin besar nilai kontribusi yang ditawarkan pada suatu jurnal ilmiah, maka semakin kuat State of the Art yang akan dibentuk.
  • ORISINALITAS, Orisinalitas adalah keaslian dari penelitian yang dilakukan dimana penelitian belum pernah dilakukan sebelumnya. Kriteria ini merupakan salah satu bentuk spesifik dari kontribusi ilmiah yang mana belum ada peneliti lain yang pernah melakukan hal yang sama sebelumnya. Apabila penelitian yang dilakukan sudah pernah dilakukan sebelumnya, maka orisinalitas penelitian tersebut adalah rendah. Hal ini berarti penelitian ini tidak memberikan suatu kontribusi baru yang spesifik untuk masyarakat pada umumnya.
  • KETERBARUAN, keterbaruan adalah kontribusi ilmiah yang secara spesifik menambah pengetahuan secara teoritis maupun praktik dari suatu disiplin ilmu.

Perbedaan utama antara keterbaruan dengan orisinalitas adalah pada keterbaruan penelitian yang diusulkan merupakan suatu pengembangan yang dapat memperbaiki penelitian yang sudah dilakukan atau benar-benar baru secara teoritis, seperti penemu teori fuzzy. Sedangkan orisinalitas, hanya terbatas pada konteks tidak terjadi tindakan plagiarisme terhadap penelitian-penelitian lain.

Dokpri
Dokpri

Membuat dan menentukan State of the Art itu tidak mudah, namun hal tersebut akan mudah apabila kita tidak mudah menyerah. Untuk para mahasiswa program magister ataupun program doctoral yang akan melakukan penelitian tugas akhir, buatlah karya seperti pekerja seni agar menghasilkan karya yang unik dan menarik. Bagi mereka yang telah berhasil mengerjakan penelitiannya sebagai tugas akhir maka bersuka cita lah dengan hasil penelitian anda sebagai sebuah karya state of the art.

SUMBER

Blessing, L. T. M., & Chakrabarti, A. (2009). Writing Up: Publishing Results. In DRM, a Design Research Methodology (s. 215-230). London: Springer. https://doi-org.proxy1-bib.sdu.dk/10.1007/978-1-84882-587-1

Huda, N. 2017. Subtansi Dan State Of The Art Penulisan Artikel (Social Humaniora), Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Sekolah IlmuLingkungan(SIL). Universitas Indonesia

Susanto. 2021. State of the art penelitian [online]. Tersedia : https://notes.its.ac.id/tonydwisusanto/2021/07/26/state-of-the-art/

Susanto, Rudi Umar. 2021. Terampil Membuat State of Art dalam Karya Tulis Ilmiah. [online]. Tersedia : https://duta.co/terampil-membuat-state-of-art-dalam-karya-tulis-ilmiah

Mariyudi. 2021. Memahami Novelty, State of the Art, dan Research Gap [online]. Tersedia : https://www.mariyudi.id/2021/07/memahami-novelty-state-of-art-dan.html

Maulana. 2016. Pentingnya memahami state of the art dan gap teoritik dalam penelitian ilmiah [online]. Tersedia : https://www.muradmaulana.com/2016/12/pentingnya-memahami-state-of-art-dan.html

Prof Rahardjo. 2011. Bahan Kuliah Program Magister dan Doktor mengenai Fungsi Teori dan State of The Arts dalam Penelitian [online]. Tersedia : https://uin-malang.ac.id/r/110401/fungsi-teori-dan-state-of-the-arts-dalam-penelitian.html

Pusat Afiliasi Kajian dan Riset Teknologi. 2019. Problem Statement, State of The Art dan Novelty dalam penelitian [online]. Tersedia : https://lppm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/State-of-the-art-dan-novelty-penelitian.-PAKARTI-26.08.2019.pdf

States of The Art [online]. Tersedia : https://www.jopglass.com/state-of-the-art/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun