Belajar dari pengalaman adalah niscaya yang luar biasa yang akan selalu diingat sampai nanti, berbeda dengan belajar secara teori terkadang setelah mendapatkan teori sesuatu itu akan terlupakan.
Dari sini kita mengetahui bahwa penerapan filsafat empirisme dalam pendidikan tidak hanya didapatkan dari seorang guru melainkan bisa juga didapatkan dari orang-orang disekitar lingkungan kita. Hal ini dibuktikan ketika orangtua mengajarkannya kepada anak, dan anak tersebut akan mengiplementasikan dalam kehidupannya sehingga nantinya akan mendapatakan sebuah pengetahuan dari pengalaman yang ia miliki.
PENUTUP
Dalam hal ini dapat disimpulkan teori empirisme adalah sebuah pengetahuan bisa didapatkan dari proses pengalaman, tidak hanya dari konsep pemberian teori saja. Ketika lahir anak hanya diibaratkan dengan kertas kosong putih yang belum memiliki pengetahuan, setelah berkembangnya usia anak mulai mengerti dan memahami sesuatu dari pengalaman yang dilaluinya. pengalaman inilah akan mendapatkan sesautu yang berkesan, yang mudah diinagt, sehingga bisa diimplemstasikan dalam kehidupan sehari-hari
DAFTAR PUSTAKA
Djamaluddin, Ahdar. "Filsafat Pendidikan." Istiqra' 1, no. 2 (2014).
Nurgiasah, Heru. Filsafat Pendidikan. Jawa TengaSh: CV. Pena Persada, 2020.
Siddiq, Mohammad, and Hartini Salama. "Paradigma Dan Metode Pendidikan Anak Dalam Perspektif Aliran Filsafat Rasionalisme, Empirisme, Dan Islam." Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-thariqah 3, no. 2 (2018).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H