PENDAHULUAN
Filsafat berasal dari dua kata yaitu philo dan shophia. Filsafat dapat diartikan sebagai proses berfikir secara mendalam untuk mencari sebuah kebenaran tentang sesuatu.Â
Dengan adanya filsafat manusia bisa berfikir secara kritis dan sistematis, serta bisa memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan aspek kehidupan manusia. Tidak hanya dalam kehidupan manusia saja, namun filsafat ini juga mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan.
Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan serta mengembangkan porensi yang ada dalam diri kita baik itu berupa jasmani, maupun rohani, sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam ajaran agama islam. Dengan pendidikan pula bisa membawa kehidupan yang bermakna, yang penuh dengan keharmonisan, serta kebahagiaan.
Filsafat dengan pendidikan mempunyai keterkaiatan yang erat satu sama lain, baik dalam pendidikan secara teoritis maupun pendidikan secara praktik.Â
Dalam hal praktik pendidikan filsafat menjadi landasan teori dalam kegiatan belajar mengajar. dalam hal ini filsafat pendidikan dapat diartikan sebagai hasil pemikiran secara mendalam berkaiatan dengan dunia pendidikan, baik dalam proses maupun tujuannya.
Empirisme adalah salah satu doktrin yang menekankan pada pengalaman dalam memperoleh pengetahuan. Kata Empirisme ini berasal dari bahasa inggris yaitu empiricism dan experience yang berarti berpengalaman. Hal ini sependapat dengan A.R Lacely yang mengatakan bahwa empirisme ini adalah salah satu aliran filsafat yang berpandangan jika pengetahuan baik secara keseluruan atau persial itu didapatkan pada pengalaman yang menggunakan panca indera.
Berdasarkan uraian di atas empirisme dapat diartikan sebagai pengetahuan yang tidak hanya didapatkan dari proses belajar mengajar secara formal, tetapi pengetahuan ini bisa diperoleh dari pengalaman atau kejadian di lingkungan sekitra kita. Pengetahuan yang didapatkan dari pengalaman ini akan mudah diingat, serta diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.Â
Terlebih lagi anak sekolah dasar yang mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi, dan ingin mencoba berbagai sesuatu yang menarik ketika ia melihatnya. Dengan adanya rasa keingintahuan kemudian mencobanya, anak akan mendapat pengetahuan yang berarti bagi dirinya sendiri, bisa juga membedakan mana sesuatu yang boleh dikerjakan atau sesuatu yang tidak boleh dikerjakan.
PEMBAHASAN
A. Pemikiran Filsafat Empirisme