Â
Â
Salahku.
Sejak awal bertemu telah kuciptakan dusta.
Pesonamu telah membuat lidahku kaku untuk bercerita.
Semua seakan berbalut asa bahagia.
Â
Salahku.
Ketika kita telah bersama tak jua ku berani merangkai kata nyata.
Setiap waktu kau membuatku semakin tergila-gila.
Bahkan tak sanggup ku jujur berkata.
Â
Salahku.
Ketika semua rasa sayang, rindu dan cinta.
Semakin bertumbuh dan membara.
Bahkan tak sanggupku menahanmya.
Â
Salahku.
Ketika akhirnya kau tahu kebenaran cerita.
Tak kuasa lagi ku untuk meminta.
Agar kau tak pergi dan meninggalkanku dengan luka.
Â
Salahku.
Ketika kau membenci dan berlari menjauh dariku.
Bahkan kata maafpun tak pantas kau berikan padaku.
Ini semua salahku.
Â
Salahku.
Ketika semua telah berbalut penyesalan.
Tak ada lagi yang dapat kuharapkan.
Bahkan tak jua pantas ku berhadapan.
Â
Dan salahku.
Membiarkan kebohongan terjadi.
Membiarkan perasaan sayangku mendominasi.
Dan aku harus menghadapi sakitnya sendiri.
Â
Terima kasih atas semua rasa yang telah kau ajari.
Terima kasih atas semua mimpi yang telah kau beri.
Walaupun semua hancur tak tersisa lagi.
Tapi kau adalah jiwa terbaik yang pernah aku miliki.
Â
Â
My Desk_171115