Mohon tunggu...
muthymuhammadridhwan
muthymuhammadridhwan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Mengapa Sejarah Bahasa Indonesia Penting bagi Guru Sekolah Dasar

12 Januari 2025   09:00 Diperbarui: 12 Januari 2025   07:08 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bahasa Indonesia memiliki sejarah panjang yang berakar dari peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 adalah Ikrar Pemuda atau Janji Bersatu Pemuda Indonesia. Dalam peristiwa tersebut, bahasa Melayu diangkat sebagai Bahasa Indonesia, menjadi bahasa persatuan dan identitas nasional. Momentum ini mencerminkan tekad generasi muda Indonesia untuk menyatukan berbagai suku, budaya, dan bahasa daerah dalam satu identitas kebangsaan demi membangun persatuan dan kesatuan sebagai bangsa yang majemuk. Perjalanan bahasa Indonesia mencerminkan perjuangan bangsa dalam mencapai kesatuan di tengah keberagaman. Perannya yang istimewa sebagai bahasa nasional sekaligus bahasa resmi menjadikannya elemen penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia (Nugroho, dalam Bulan, Deanty Rumandang, 2022).

 Dalam dunia pendidikan, bahasa Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai subjek pembelajaran, tetapi juga menjadi sarana utama dalam menyampaikan berbagai materi pelajaran lainnya. Hal ini menjadikan bahasa Indonesia sebagai pilar utama dalam pendidikan dasar. Guru sekolah dasar (SD), sebagai pendidik pertama yang mengenalkan siswa pada dunia akademik secara formal, memiliki tanggung jawab untuk menanamkan kemampuan berbahasa yang baik sekaligus memahami nilai-nilai historis yang terkandung di dalamnya. Pemahaman guru terhadap sejarah bahasa Indonesia memungkinkan mereka tidak hanya mengajarkan keterampilan berbahasa, tetapi juga membangun karakter siswa yang nasionalis, toleran, dan menghargai keberagaman (Bulan, Deanty Rumandang 2022).

Bahasa Indonesia berperan khusus sebagai cerminan identitas nasional. sebagai bahasa yang ditetapkan oleh para pendiri bangsa, Bahasa Indonesia memperkuat persatuan di tengah keragaman budaya dan bahasa daerah. Keputusan untuk menggunakan bahasa Melayu sebagai dasar bahasa Indonesia, meskipun penuturnya sedikit dibandingkan dengan bahasa Jawa, mencerminkan visi para pemimpin bangsa untuk membangun inklusivitas. Guru SD dapat memanfaatkan sejarah ini untuk menanamkan rasa bangga pada siswa terhadap bahasa nasional mereka. Edward menekankan bahwa Selain sebagai alat komunikasi, bahasa juga merupakan simbol identitas yang mempererat hubungan individu dengan masyarakatnya (Bulan, Deanty Rumandang. 2022).

Pemilihan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan adalah keputusan strategis yang mencerminkan semangat toleransi. Dalam sejarahnya, bahasa Indonesia menjadi alat perlawanan terhadap kolonialisme dan simbol kesetaraan antar etnis. Guru SD dapat menggunakan fakta sejarah ini untuk menanamkan nilai-nilai keberagaman dan persatuan kepada siswa. Dalam konteks ini, bahasa menjadi lebih dari sekadar media komunikasi, melainkan sarana untuk mengintegrasikan nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan siswa sehari-hari (Judiani, S, dalam Dasem, A.A., Laka, B.M., & Niwele A 2018) 

Sejarah bahasa Indonesia juga menunjukkan bagaimana bahasa ini telah berkembang menjadi alat pendidikan. Pada masa pergerakan nasional, para pendidik dan nasionalis menggunakan bahasa Indonesia untuk menyebarkan gagasan kemerdekaan. Guru SD dapat belajar dari sejarah ini untuk menciptakan pembelajaran yang relevan dan kontekstual. Misalnya, penggunaan cerita rakyat dari berbagai daerah yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dapat meningkatkan literasi siswa sekaligus mengenalkan keberagaman budaya bangsa (Amandangi, P.D., Mulyati Y & Yulianeta 2020).

Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional, dijelaskan bahwa pendidikan berfungsi untuk membangun karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat. Sebagai bagian dari sistem pendidikan, pelajaran bahasa Indonesia memberikan ruang bagi guru SD untuk mengajarkan nilai-nilai seperti cinta tanah air, kejujuran, dan keberanian melalui sejarahnya. Pengajaran ini penting dalam membangun karakter siswa yang kuat, kritis, dan toleran (Bulan, Deanty Rumandang, 2019).  

Globalisasi membawa dampak pada dominasi bahasa asing, terutama bahasa Inggris, dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, Pemahaman tentang sejarah bahasa Indonesia memungkinkan guru SD membangun rasa bangga siswa untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bagian dari keseharian mereka. Dalam konteks ini, bahasa Indonesia tidak hanya menjadi media komunikasi, tetapi juga sarana untuk mempertahankan identitas nasional di tengah arus globalisasi. Pemahaman sejarah bahasa Indonesia sangat penting bagi guru SD karena bahasa Indonesia memiliki peran strategis sebagai alat komunikasi dan identitas nasional. Guru SD yang memahami sejarah bahasa Indonesia dapat membangun rasa bangga siswa terhadap identitas bangsa melalui pelajaran sehari-hari (Kusumawati, I.T 2018). 

Sebagaimana dijelaskan dalam artikel dari jurnal TA'DIB: Jurnal Pemikiran Pendidikan yang ditulis oleh (Deanty Rumandang Bulan, 2022) bahasa Indonesia dipilih sebagai bahasa persatuan karena perannya sebagai lingua franca yang mempersatukan masyarakat dari beragam latar belakang budaya. Dengan memahami sejarah ini, guru SD dapat mengajarkan bahwa bahasa Indonesia adalah simbol toleransi, kesetaraan, dan persatuan nasional. 

Peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, yang mengangkat bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, menjadi tonggak sejarah yang signifikan. Melalui integrasi momen ini dalam pembelajaran, guru SD dapat membentuk siswa yang menjunjung tinggi semangat nasionalisme. Sejarah ini juga menunjukkan bahwa bahasa Indonesia bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga lambang kebanggaan kebangsaan (Hazimah, G.F.,Astuti N.R.W.,Dewi D.A.,Furnamasari Y.F 2021).

Keputusan memilih bahasa Melayu yang kemudian menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional menunjukkan sikap besar hati dan toleransi. Guru SD dapat menggunakan pelajaran ini untuk mengajarkan penghormatan terhadap keberagaman suku dan budaya Indonesia, membantu siswa memahami bahwa keberagaman adalah kekuatan bangsa. 

 Dalam era globalisasi, bahasa Indonesia berfungsi sebagai jati diri bangsa yang membedakan Indonesia dari negara lain. Melalui pembelajaran di sekolah dasar, guru dapat membantu siswa memahami bahwa penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bagian dari mempertahankan identitas budaya di tengah arus globalisasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun