Mohon tunggu...
Dodi Muthofar Hadi
Dodi Muthofar Hadi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Manjadda Wajadda

"Satu peluru hanya bisa menembus satu kepala, tapi satu tulisan bisa menembus puluhan bahkan ribuan kepala"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Meniti Kehidupan di Antara Riba dan Fatwa

12 Oktober 2015   11:07 Diperbarui: 16 Oktober 2015   16:47 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tadi HPku aku charging trus gak aku bawa"

 

Dengan senyum ramahnya pemuda itu membalas dengan ucapan

"lupakan saja, gak apa-apa"

"aku cuma bercanda, baru juga selesai satu set di treadmill sekitar 30 menit, belum lama"

"kamu tadi bilang dari bank ya, bank mana?"

 

Wanita yang ditanya itu kemudian terlihat tersenyum, dan memperhatikan wajah Dodi yang dibagian dagunya tumbuh jenggot panjang satu genggaman tangan yang dikucir pakai satu gelang karet kecil terlihat nambah ganteng. Sambil membenahkan duduknya wanita yang sehari-hari bekerja di salah satu perbankkan itupun menjawab:

"Tadi sebelum kesini aku menabung dulu, buat investasi masa depan, gitu"

 

Mereka terlihat sudah akrab, dan wanita yang bersama Dodi adalah teman kuliah waktu di fakultas FMIPA. Mereka sudah jarang ketemuan, paling ketemuan cuma chatting di FB atau saling berbalas komentar di kompasiana. Baru kali itu mereka ketemuan atau kopdar (kopi darat) sehingga wajar ada sedikit kekakuan diantara mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun