Mohon tunggu...
Muthi Rabbani
Muthi Rabbani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication 20

set it free, let it be

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lebih Bijak dalam Mengelola dan Mengetahui Bahaya Jejak Digital

30 Desember 2021   21:19 Diperbarui: 30 Desember 2021   21:28 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Internet adalah sebuah dunia digital yang sangatlah luas. Banyak sekali hal yang bisa didapat dari Internet. Namun, sadarkah kalian bahwa semua hal serta aktivitas yang terjadi di dunia digital itu terekam tanpa kita sadari bahkan sulit untuk menghilangkan jejaknya? Sebelum kita bahas lebih lanjut lebih baik kita perlu mengetahui definisi dari Jejak Digital. Jejak digital adalah jejak data yang kita buat dan kita tinggalkan ketika menggunakan perangkat digital. Jejak digital dapat tersedia baik bagi data digital yang disimpan di komputer (tanpa terhubung internet) maupun yang disimpan secara online (terhubung ke internet).

Jejak digital sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu digital aktif dan pasif. Jejak digital aktif, yaitu data yang ditinggalkan dengan sengaja oleh netizen di internet, contoh mempublikasikan momen di media sosial, mengirim email, ataupun mengisi formulir daring. Jejak digital pasif yaitu jejak digital yang ditinggalkan secara daring tanpa disengaja dan tanpa sepengetahuan kita. Biasa digunakan untuk target iklan, mencari tahu profil pelanggan dan sebagainya.

Jejak digital bisa diibaratkan sebagai "Ranjau" yang siap meledak kapan saja. "Ranjau" bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang menargetkan pemilik jejak digital. Terlebih lagi apabila pemilik jejak digital mempunyai jejak yang buruk dan bisa merugikan dirinya sendiri. Maka dari itu, lebih baik kita lebih bijak dalam mengunggah atau menulis sesuatu di media sosial. Apabila meninggalkan jejak digital yang buruk sewaktu-waktu bisa dilacak dan akan membuat rugi diri sendiri.

Kemampuan untuk memahami prinsip jejak digital dan konsekuensinya dalam kehidupan nyata, untuk mengelola dengan bertanggung jawab dan secara aktif membentuk reputasi digital yang positif. Kita harus bisa mengelola jejak digital dengan baik dan benar yaitu, pertama dengan menghindari penyebaran data-data penting seperti contohnya adalah alamat rumah, nomor handphone, rekening ATM dan lain sebagainya. Kedua buatlah kata sandi yang tidak mudah ditebak untuk tiap akun media sosialmu. Ketiga, hindari mengunggah sesuatu yang sifatnya terlalu personal. Keempat, gunakan layanan pelindung data pada setiap device kesayanganmu, hal ini tentu sangatlah membantu. Yang terakhir, carilah namamu sendiri di Google dan hapus semua informasi sensitif yang kamu temukan.

Di era sekarang ini sudah banyak perilaku kejahatan yang disebabkan dari jejak digital itu sendiri. Dan masalahnya masih banyak orang yang belum sadar mengenai apa saja bahaya-bahaya yang bisa disebabkan jika kita tidak menghapus jejak digital yang kita punya. Sekiranya terdapat tiga bahaya yang dapat ditimbulkan. 

Pertama, digital exposure adalah istilah yang mengacu pada akses bebas yang didapatkan orang-orang tak bertanggung jawab pada data-datamu. Hal ini bisa menyebabkan kerugian yang cukup parah. Seperti pencurian identitas atau tindakan kriminal lainnya. Kedua, phishing atau serangan manipulatif ini bisa membahayakan pengguna dengan membobol data-data penting mereka, seperti rekening ATM atau berbagai file berharga di tempat kerja. 

Biasanya, tindakan kriminal ini bisa terjadi karena penyerang sudah mendapatkan informasi sensitif korban yang tertinggal di internet. Ketiga, mencoreng reputasi menjadi salah satu bahaya yang patut dikhawatirkan lantaran dapat menghancurkan karir seseorang. Perlu diketahui, di era digital ini banyak recruiter yang memanfaatkan platform media sosial untuk mencari tahu background calon karyawannya.

Hal yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah, jejak digital bisa membuat antara batas privasi dan pribadi. Dengan hanya mengecek nama lengkap di mesin pencari saja, mungkin kamu sudah bisa menemukan identitasmu. Meksi nampak keren, nyatanya hal ini bisa sangat berisiko. Pasalnya, datamu bisa saja dijual atau menjadi target dari orang yang berniat buruk. 

Untuk itulah penting menghapus jejak digital di internet. Meskipun tidak bisa terhapus sepenuhnya. Setidaknya kamu bisa mengurangi jejak digital melalui cara-cara berikut ini. 

Pertama, periksa ketersedian informasi pribadi di internet. Langkah awal untuk mengetahui apakah datamu tersimpan di internet atau tidak adalah melalui proses checking broswer . Masukkan namamu di kolom pencarian dan lihat apakah ada identitasmu di dalamnya. Seperti identitas di media sosial FB, Twitter, Instagram, LinkedIn, YouTube bahkan tempat kuliah. 

Kedua, menghapus, menonaktifkan akun media sosial, dan akun belanja. Cara menghilangkan jejak digital selanjutnya yakni menonaktifkan berbagai macam situs media sosial dan akun belanja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun