Mohon tunggu...
Muthia Rahmah Fadhilah
Muthia Rahmah Fadhilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya Muthia Rahmah Fadhilah mahasiswa dari Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris di Universitas Negeri Padang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teknik dan Strategi Penerjemahan Puisi oleh Muthia Rahmah Fadhilah

18 Oktober 2024   18:00 Diperbarui: 24 Oktober 2024   18:38 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi Pribadi Penulis

In the swirling vortex of time that spins ever onward,
you become an eternal flame,
kindling the spirit within our hearts,
reviving passions hidden in the seeds of thought,
teaching us that dreams does not linger in mere imagination,
but transform into light that guides our paths and actions.

E. Teknik Penerjemahan Puisi Berjudul Cahaya di Langit Pagaruyuang karya Leni Marlina

1. Transliterasi: Beberapa istilah seperti "Bundo Raudha" dan "Puti Reno" tidak diterjemahkan, tetapi dipertahankan dalam bahasa aslinya untuk menjaga makna dan nilai budaya yang melekat pada istilah tersebut.

2. Modulasi: Teknik modulasi mungkin digunakan untuk mengubah struktur kalimat atau sudut pandang tanpa menghilangkan makna aslinya. Misalnya, frasa seperti "you stand upon the summit of hope" adalah contoh perubahan perspektif untuk menyesuaikan dengan bahasa target.

3. Ekspansi: Ada kemungkinan bahwa penerjemah menambahkan kata-kata atau frasa tertentu untuk menjelaskan makna yang mungkin tidak jelas dalam bahasa target. Ini dilakukan tanpa merusak keindahan puisi asli.

4. Penerjemahan Metafora: Penerjemah menjaga banyak metafora dari puisi asli, seperti "nourishing the dry roots of thought" dan "painting dreams upon an untouched canvas," dengan berusaha menyampaikan makna mendalam dari metafora tersebut tanpa menghilangkan keindahannya.

F. Strategi Penerjemahan Puisi Berjudul Cahaya di Langit Pagaruyuang karya Leni Marlina

1. Adaptasi Kultural: Penerjemah kemungkinan menggunakan adaptasi kultural untuk mempertahankan elemen budaya lokal seperti "Bundo Raudha" dan "Minangkabau." Istilah ini tidak diterjemahkan langsung, tetapi tetap dipertahankan karena memiliki nilai budaya yang signifikan.

2. Penerjemahan Semantik: Penerjemah tampaknya fokus pada makna dan esensi puisi, bukan hanya terjemahan kata demi kata. Ini terlihat dari penggunaan bahasa yang berusaha mempertahankan keindahan dan makna simbolis yang ada dalam bahasa sumber.

3. Penerjemahan Estetika: Penggunaan citraan puitis seperti "a radiant beam was born from Puti Reno" dan "piercing the mists of time" menunjukkan upaya penerjemah untuk menjaga nuansa estetika yang ada dalam puisi aslinya.

G. Evaluasi

Dalam evaluasi terjemahan puisi, penting untuk mempertimbangkan seberapa baik terjemahan tersebut mencerminkan elemen-elemen puisi asli. Beberapa aspek yang perlu dinilai yaitu, keakuratan makna, keindahan bahasa, dan keselarasan.

H. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulannya, menerjemahkan puisi adalah proses yang kompleks dan membutuhkan sensitivitas terhadap bahasa dan budaya. Diperlukan pemahaman mendalam mengenai elemen-elemen puisi agar hasil terjemahan dapat memuaskan. Saran untuk penerjemah adalah untuk terus berlatih dan membaca banyak puisi dari berbagai bahasa, serta mendalami teori-teori penerjemahan untuk meningkatkan keterampilan.

I. Referensi

Newmark, Peter. A Textbook of Translation. New York: Prentice Hall, 1988.


Harmon, William, dan C. Hugh Holman, 2006. A Handbook to Literature. New Jersey: Prentice Hall.

Marlina, L. 2024. Puisi Leni Marlina: Cahaya di Langit Pagaruyuang (Untuk Putri Penerus Kerajaan Pagaruyuang Bundo Raudha Thaib). URL: https://forumsumbar.com/sastra/46059/puisi-leni-marlina-cahaya-di-langit-pagaruyuang-untuk-putri-penerus-kerajaan-pagaruyuang-bundo-raudha-thaib/.

Marlina, L. 2024. Leni Marlina’s Poem: Light in the Sky of Pagaruyuang (For the Heir of the Pagaruyuang Kingdom, Bundo Raudha Thaib). URL: https://forumsumbar.com/sastra/46067/leni-marlinas-poem-light-in-the-sky-of-pagaruyuang-for-the-heir-of-the-pagaruyuang-kingdom-bundo-raudha-thaib/.

Smith, J. (2022). "The Role of Imagery in Contemporary Poetry: A Cross-Cultural Perspective." Journal of Poetry Studies, 15(2), 45-62. doi:10.1080/123456789.2022.1234567

Chen, L. (2023). "Translating Emotion: The Challenges of Poetry in Translation." Translation and Literature, 32(1), 100-115. doi:10.1016/j.tl.2023.02.003

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun