Mohon tunggu...
Muthia Rahmah Fadhilah
Muthia Rahmah Fadhilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya Muthia Rahmah Fadhilah mahasiswa dari Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris di Universitas Negeri Padang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teknik dan Strategi Penerjemahan Puisi oleh Muthia Rahmah Fadhilah

18 Oktober 2024   18:00 Diperbarui: 24 Oktober 2024   18:38 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi Pribadi Penulis

Teknik dan Strategi Terjemahan Indo - Eng

Puisi Berjudul "Cahaya di Langit Pagaruyuang" Karya Leni Marlina

(Bait 3)

Oleh Muthia Rahmah Fadhilah

(24 JD I-E TRANS JM 9-10 NK-ALL21 LM)

A. Pengertian Puisi 

Puisi adalah bentuk ekspresi sastra yang menggunakan bahasa berirama dan kiasan untuk menyampaikan makna dan emosi yang luas. Puisi adalah sebuah karya tulis yang kata-katanya dipilih berdasarkan keindahan dan bunyinya serta disusun dengan cermat, sering kali dalam baris-baris pendek yang berirama. Tidak seperti prosa, yang menggunakan bahasa dengan cara yang konvensional dan lugas, puisi menentang norma-norma bahasa untuk menyenangkan, dan terkadang mengejutkan, pembacanya. Prosa hanya harus dipahami, sementara puisi mengundang interpretasi.

B. Cara Menerjemahkan Puisi Dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris

Menerjemahkan puisi memerlukan lebih dari sekadar penerjemahan kata demi kata. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan ketika menerjemahkan puisi:
1. Memahami makna keseluruhan.
2. Memahami konteks.
3. Menganalisis struktur dan gaya.
4. Memilih kata yang tepat.
5. Mempertahankan estetika.

C. Bait (3) Puisi Berjudul Cahaya di Langit Pagaruyuang karya Leni Marlina

Upita Agustine,
nama penamu yang tak hanya menggores,
tapi menusuk langit dengan warna-warna baru.
Di panggung yang tak kasat mata,
Engkau melangkah dan beraksi bersama bayang-bayang samudra,
melayarkan gelombang cerita di atas ombak yang sunyi,
mewarnai senja Sumatra
dengan lembayung kata-kata yang tak bakal redup.

Dari bianglala ke laut biru,
di antara dua kutub itu, engkau lukis impian,
di atas kanvas yang utuh,
di mana harapan tumbuh liar,
menciptakan dunia baru,
di mana impian menemukan rumahnya.

Di tengah pusaran waktu yang terus menggulung,
engkau menjadi pelita yang tak padam,
menyulut semangat di hati kami,
menghidupkan semangat yang terselip di benih pemikiran,
mengajarkan kami bahwa mimpi tidak berhenti pada imajinasi,
tetapi menjelma menjadi cahaya yang menuntun langkah dan aksi.

D. Bait (3) Puisi Berjudul Light in The Sky of Pagaruyuang karya Leni Marlina

Upita Agustine,
your pen name does not merely sketch
but pierces the heavens with vibrant hues.
On an invisible stage,
you glide and dance with the shadows of the sea,
sailing waves of stories across tranquil shores,
dyeing the Sumatra twilight
with shades of words that shall never fade.

From rainbows to azure seas,
between these two realms, you paint dreams
upon an untouched canvas,
where hope blossoms wild,
creating a new world
where dreams find their sanctuary.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun