Mohon tunggu...
MUTHIA KANSA
MUTHIA KANSA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Pendidikan di Lingkungan Keluarga dalam Landasan Pendidikan

17 Desember 2022   09:23 Diperbarui: 17 Desember 2022   09:45 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan pembelajaran mengenai pengetahuan dan keterampilan. Menurut Undang-Undang No 20 tahun 2003, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu proses yang dilakukan manusia untuk menjadikannya sebagai insan yang lebih baik melalui proses pembelajaran dan pengajaran. 

Berbicara mengenai pendidikan, pasti tidak terlepas dari ruang lingkup pendidikan itu sendiri. Dalam pengajarannya, pendidikan selalu berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan. Misalnya, karena hidup manusia terdapat yang namanya budaya, dan budaya melahirkan peradaban. Selain itu, Proses pendidikan pasti selalu berkaitan terhadap pembentukan watak, perilaku, dan keterampilan dari setiap individu itu sendiri. Pendidikan ini dapat dijadikan sebagai bentuk bekal atas pemahaman pada setiap insan. Melalui pendidikan inilah tentunya manusia akan memiliki sebuah paradigma atau bisa dikatakan sebagai petunjuk atau wejangan dalam menjalani kehidupannya. Dikatakan demikian, nantinya akan terlihat bagaimana wajah dari manusia yang menjalani atau tidaknya dari pendidikan.

Membahas pendidikan tersebut, pasti tidak terlepas dari sebuah dasar dari pendidikan itu sendiri. Dasar yang dijadikan sebagai acuan atau cerminan bagaimana melaksanakan proses dalam pendidikan yang baik dan benar. Dasar tersebut tidak lain dan tidak bukan yang disebut sebagai landasan pendidikan. Landasan pendidikan merupakan sebuah pondasi atau akar yang digunakan untuk proses pendidikan. Landasan pendidikan merupakan sebuah pilar yang menjadi kriteria atau patokan dalam proses pendewasaan seseorang sehingga mempunyai daya pikir kritis dalam praktik pengembangan pembelajaran pada pendidikan (Haeran, 2022). Landasan pendidikan tidak hanya berpandangan terhadap satu aspek saja dalam hal yang menyangkut dari manusia itu sendiri. Lebih dari itu, landasan pendidikan ini berkaitan dengan beberapa landasan-landasan lainnya. Seperti landasan filosofis pendidikan, landasan psikologis, dan masih banyak lagi. 

Itu tandanya, proses pendidikan tidak boleh dijalankan semena-mena dan terjadi begitu saja. tetapi bagaimana proses pendidikan harus mampu berorientasi pada landasan dalam pendidikan itu sendiri. Kita bisa mengambil contoh dari Negara kita yang mempunyai landasan Negara yaitu Pancasila. Dimana pancasila ini merupakan dasar falsafah Negara Indonesia. Pancasila dijadikan sebagai pandangan dalam kehidupan sehari-hari, berbangsa, dan bernegara.

Untuk terciptanya masyarakat yang harmonis dan memiliki sikap yang sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila tersebut. hal ini juga berlaku pada yang namanya landasan pendidikan. Pengharusan terhadap pendidikan untuk tetap sejalan dengan landasan pendidikan. Sebab dapat dikatakan juga landasan pendidikan merupakan perkiraan-perkiraan yang sebagai dasar pijakan titik tumpu pijakan dalam rangka pelaksanaan studi pendidikan (Sinaga, 2018). Nantinya agar terwujud pendidikan sesuai aturan dan tidak disalah gunakan. Sehingga akan membentuk sistem pendidikan yang tidak menyimpang jika pelaksanaanya bertolak ukur pada landasan pendidikan. 

Pada dasarnya, pendidikan manusia bermula darimana ia dilahirkan. Artinya dalam hal ini pendidikan yang pertama yaitu dari lingkungan keluarga. Hasbullah (2008) mengemukakan lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena berawal dari inilah anak akan mendapatkan pendidikan dan bimbingan, juga merupakan suatu lingkungan pendidikan yang utama, dimana anak akan mendapatkan pendidikan sebagian besar di lingkungan keluarga. Keluarga memiliki tugas utama dalam pendidikan anak, yaitu sebagai peletak dasar terhadap pendidikan akhlak dan dasar agama. Menurut Syaripudin dan Kurniasih (2014), keluarga memiliki berbagai fungsi, antara lain fungsi biologis, fungsi ekonomi, fungsi edukatif, fungsi religius, fungsi sosialisasi, fungsi rekreasi, dan masih banyak fungsi lainnya. Sedangkan menurut George Petter Murdock, terdapat empat fungsi keluarga, yaitu sebagai pranata yang membenarkan hubungan seksual antara pria dan wanita dewasa berdasarkan pernikahan, mengembangkan keturunan, melaksanakan pendidikan, dan sebagai kesatuan ekonomi. 

Salah satu fungsi keluarga yang bersifat universal yaitu melaksanakan pendidikan. Dalam hal ini, orang tua adalah pengemban tanggung jawab pendidikan bagi anak anaknya. Orang yang berperan sebagai pendidik bagi anak dalam keluarga utamanya adalah ayah dan ibu. Pendidikan di dalam keluarga dilaksanakan atas dasar tanggung jawab kodrati dan atas dasar kasih saying yang secara naluriyah atau alami muncul pada diri orang tua. Sejak anaknya lahir, orang tua sudah terpanggil untuk menolongnya, melindunginya, dan membantunya. Di dalam keluarga, pelaksanaan pendidikan berlangsung tidak dengan cara-cara yang artifical, melainkan bersifat wajar. 

Pendidikan yang dilakukan di dalam keluarga sejak kecil akan menjadi dasar bagi pendidikan dan kehidupannya di masa akan datang. Tujuan pendidikan dalam keluarga adalah agar anak menjadi pribadi yang beragama, bermoral, dan menjadi anggota masyarakat yang baik dan bertanggung jawab. Dimana dalam hal ini sosok ayah dan ibu memiliki peran besar untuk anaknya dalam memberi sebuah pengajaran dasar. Anak harus mulai diberi pembelajaran terkait bagaimana cara berprilaku, bertutur kata, bahkan diajarkan mengenai sensor motorik dan kognitifnya. Orang tua sebagai sosok terdekat pada anak yang menjadi titik awal atau cikal bakal lahirnya kepribadian dan bagaimana ia belajar. Mereka yang sudah mulai dikenalkan terhadap pendidikan yang ada di rumah, cenderung sudah memiliki bekal awal yang ia gunakan dalam pendidikannya kelak. Bisa dilihat bagaimana cara mereka bersikap, dan cara mereka mengikuti pembelajaran di sekolah yang sudah ditanamkan orang tuanya sejak dini di lingkungan keluarga. 

Berkaitan dengan bagaimana kelangsungan sistem pendidikan yang bercermin terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam landasan pendidikan itu sendiri, menjadikan sebuah pelaksanaan pembelajarannya akan terarah dalam menunjang hak-hak bagi setiap anak. Landasan pendidikan bukan hanya sekedar sebuah asas yang hanya berisi beberapa aspek penunjang pendidikan itu sendiri. Namun lebih dari itu landasan pendidikan harus mampu dijalankan pada setiap elemen dalam menjalankan proses pendidikan. Hasil akhir yang diharapkan yaitu kesesuaian antara bagaimana proses pendidikan itu dapat dijalankan yang sejalan dengan bagaimana kesiapan anak itu sendiri. 

Pelaksanaan pendidikan pertama anak yaitu di setiap keluarganya, maka juga harus berkongruen terhadap yang namanya landasan pendidikan. Hal ini harus betul-betul dijalankan oleh setiap orang tua dalam menerapkan sistem pendidikan pada anak. Seperti yang kita tahu bahwa landasan pendidikan itu berisi tentang cakupan mengenai aliran pelaksanaan sistem pendidikan, proses, bahkan permasalahan yang terjadi dalam pendidikan itu sendiri. Keluarga merupakan unit terkecil dalam kelompok masyarakat. Keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Dalam pendidikan di keluarga, landasan pendidikan menunjukkan bahwa adanya implikasi pada teori pendidikan anak dalam keluarga. Keluarga mempunyai tugas, tujuan dan peran dalam mendidik anak, yang dimana orang tua mempunyai tugas untuk mendidik dan mendampingi anak dari buaian sampai liang lahat. Dalam proses pendidikan pertamanya, orang tua yang paham akan dasar dalam landasan pendidikan tidak akan semena mena dan akan terarah dengan sesuai mengikuti perkembangan zamannya. Sehingga dapat dikatakan sebagai sebuah pondasi atau dasar yang kuat merupakan awal pendidikan yang terjadi dalam keluarga, dasar yang kokoh untuk menjalankan kehidupan yang pasti berat, dan sangat luas bagi langkah kaki anak-anak di masa nanti (Jailani, 2014). 

Salah satunya ada yang namanya sebuah landasan psikologis dalam landasan pendidikan itu sendiri. Psikologis merupakan ilmu yang membahas tentang watak, kejiwaan, sifat, dan perilaku setiap individu. Ilmu ini tentunya harus berkolerasi dengan pemahaman orang tua bahwa penting sekali menjaga bagaimana keadaan psikolog pada anak. Bagaimana cara orang tua dalam mendidik, berprilaku, juga ketika melakukan pendidikan dasar bagi anaknya. Orang tua yang baik akan mengerti bagaimana menyeimbangkan sistem pengajaran di keluarga dengan kondisi psikis mental anak. Kesesuaian itulah yang nantinya anak akan merasa nyaman dan damai, yang akhirnya hal tersebut akan menjadi sebuah pembelajaran juga bagi anak setiap manusia itu memiliki sisi psikolog yang berbeda. Karena anak yang terbiasa dengan sikap orang tuanya yang baik, maka anak akan meniru hal baik pula. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun