Cara Baca QRIS
Kiyuris, Kiris, Keris? Pernah denger kata itu kan! Sebenarnya itu adalah banyak dari pelafalan kata "QRIS" yang umum kita pakai saat bertransaksi. Memang baca "QRIS" yang bener gimana? Hal ini sudah diklarifikasi ya sobat oleh Pak Perry Warjiyo selaku Gubernur Bank Indonesia. Kalau pakai bahasa Indonesia, kata "QRIS" dibaca "Kris' saja. Jadi jangan salah lagi!
Kenalan Yuk sama QRIS
Meskipun QRIS banyak pelafalannya, tidak bisa dipungkiri kehadirannya cukup melekat di kehidupan sehari-hari. Bukan begitu sobat? Coba ingat-ingat toko mana saja yang kalian tanya, "Bisa bayar pakai QRIS kak?". Banyak ya, mulai dari beli baju, traktir makan teman-teman, sampai bayar tiket konser. Semuanya pakai QRIS.
Lantas (bukan lagu), QRIS sendiri apa sih? Yuk kepoin. QRIS merupakan sistem pembayaran di Indonesia yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi SIstem Pembayaran Indonesia (ASPI). QRIS punya kepanjangan, yakni "Quick Response Code Indonesia Standard". Nah, orang-orang awam juga sering menyebutnya QR Code. Dengan memindai QR Code, kita dapat melakukan pembayaran melalui uang yang kita simpan di dompet digital maupun menggunakan mobile banking.Â
Lihat deh foto di bawah ini, pasti ga asing ya dengan QR Code ini.
QRIS dan Besarnya Potensi Pembayaran Digital di Indonesia
QR Code yang banyak menghiasi meja kasir toko-toko di seluruh Indonesia sudah mulai merajalela semenjak 2-3 tahun yang lalu. Sejak pertama kali diluncurkan tahun 2020, mengusung semangat UNGGUL (UNiversal, GampanG, Untung, dan Langsung), pembayaran menggunakan QRIS mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan naiknya penggunaan dompet digital dan mobile banking di Indonesia. Tidak hanya dari segi pengguna, tetapi juga volume bertransaksi.
Bulan Mei tahun lalu misalnya, menurut media Kontan, data Bank Indonesia mencatat volume transaksi penggunaan mobile banking di Indonesia mencapai 3,2M atau naik sebesar 67,87% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Masih dikutip dari media Kontan, volume transaksi melalui dompet digital menunjukan angka yang lebih gila. Sepanjang bulan September 2022, Perusahaan riset pemasaran InsightAsia melakukan riset terkait fintech. Hasilnya menunjukkan nilai transaksi uang elektronik di Indonesia tumbuh pesat hingga 58,6% dalam satu tahun terakhir. Volume transaksi meningkat 37,49% dengan nilai transaksi uang elektronik bulanan mencapai Rp 35,1 triliun.
Dalam riset tersebut juga ditambahkan bahwa pemanfaatan fintech seperti dompet digital dan QR Code akan meningkatkan taraf hidup masyarakat karena banyak membuka akses ke dalam kegiatan yang lebih produktif. Semakin positif tren pemanfaatan fintech maka kepercayaan masyarakat juga bertambah dan berdampak baik kepada industri fintech itu sendiri.
Oleh karenanya, penting bagi QRIS untuk dapat konsisten menjaga kualitas dan mengembangkan layanannya agar senantiasa dipercaya dan memenangkan pasar fintech di Indonesia kedepannya.
3 (Tiga) Manfaat QRIS
Mengingat besar dan potensialnya QRIS dalam pembayaran digital, tidak heran apabila kita sering melihat stand QRIS di meja-meja kasir toko yang kita kunjungi. Hampir di tiap toko pasti ada QRIS, mirip-mirip lah dengan gerai ice cream yang sedang banyak ekspansi di mana-mana.Â
Kehadiran QRIS yang ada di mana-mana tentunya tidak lepas dari adanya kebutuhan masyarakat dan manfaat yang dirasakan saat melakukan pembayaran melalui QRIS. Sadar ga sih manfaat dari kehadiran QRIS apa? Cek yuk list-nya di bawah ini.
Manfaat 1 : Praktis dan Mudah
Mari sejenak kita melihat sekeliling, orang-orang sibuk apa sih? Pasti sedang merhatiin layar ponsel. Ngga di rumah, di toilet, bahkan di tempat tongkrongan, benda yang ga bisa dilepas ya ponsel. Selain untuk foto-foto atau mabar, ponsel juga mengambil peran untuk pembayaran.Â
Banyak aplikasi pembayaran online seperti dompet digital dan mobile banking yang dapat dipasang di ponsel. Meskipun begitu, saking banyaknya jenis dompet digital dan mobile banking yang berbeda-beda, terkadang sulit untuk melakukan pembayaran jika jenis e-wallet atau banknya berbeda. Berawal dari permasalahan ini, QRIS hadir untuk memberikan solusinya.
Dengan memakai QRIS, tidak peduli pakai e-wallet atau mobile banking apa, pembayaran tetap bisa dilakukan selagi saldonya masih cukup ya. Cukup scan QR-nya aja, pembayaran berhasil dilakukan. Praktis banget bukan.Â
Bahkan saking praktis dan kerennya, kalau nih kalian punya temen yang suka minta bayarin dulu pas makan, nanti setelah kalian bayarin cukup nunjukin deh QRIS kalian buat menagihnya, pasti ga ada alasan buat lupa atau ga bawa uang. So, buat kalian yang suka cashless, QRIS bestie kalian banget deh.
Manfaat 2 : Alternatif Pembayaran Cashless yang Inklusif
Pembayaran non tunai tampaknya makin menjadi primadona alternatif pembayaran terlebih saat Covid-19 melanda. Di masa pandemi Covid-19, masyarakat berupaya mencegah penularan virus dengan mengurangi banyak kontak dalam beraktivitas. Salah satunya dalam melakukan pembayaran. Pembayaran non tunai menjadi salah satu alternatif alat pembayaran yang dapat meminimalisasi kontak langsung antara penjual dan pembeli. Tak hanya itu, pembayaran non tunai juga dapat dilakukan dimanapun dan kapan saja.
Pemanfaatan pembayaran non tunai dalam bertransaksi oleh masyarakat juga tidak terlepas dari adanya pembatasan sosial yang dilakukan pemerintah sebagai upaya menekan angka penyebaran virus Covid-19. Dengan diberlakukannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), mobilitas masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi cukup terhambat. Hal ini tentunya bisa berimbas pada turunnya pemasukan para pelaku usaha.Â
Menghadapi hal tersebut, agar dapat menjaga konsumennya, pelaku usaha melakukan penyesuaian dalam mempromosikan usahanya dan mempermudah cara bertransaksi. Selain menawarkan produknya ke media sosial, umumnya pelaku usaha juga mulai menyediakan alternatif pembayaran non tunai, mulai dari transfer hingga memakai QRIS. Â Tidak heran sekarang ini apabila kita ke pasar dapat dijumpai QRIS di lapak-lapak para pedagang.
Dengan adanya QRIS, pemanfaatan pembayaran non tunai dapat menyentuh semua lapisan masyarakat. Bukan hanya pelaku usaha besar, pelaku UMKM hingga konsumennya juga dapat merasakan manfaat QRIS.Â
Selain itu, pembayaran cashless memakai QRIS juga masih punya banyak manfaat. Misalnya pedagang tidak perlu memikirkan kembalian, asal memasukkan nominal yang benar, transaksi akan berhasil. Tak hanya itu, bagi merchant, setiap transaksi uang masuk atau keluar akan terekam di history transaksi sehingga semua transaksi akan tercatat. Hal ini dapat memberikan merchant informasi saldo uang kas yang real time dan meminimalisasi kerugian akibat uang kas yang dicuri atau hilang. Pembayaran non tunai juga dapat melindungi merchant dari peredaran uang palsu.
Manfaat 3 : Ada di Mana-mana
Sudah praktis dan mudah, tidak lengkap rasanya kalau suatu teknologi tidak masif penggunaannya. Namun, QRIS punya semuanya. Dengan menyasar UMKM yang merupakan tonggak perekonomian Indonesia, akan banyak pelaku UMKM yang memanfaatkan QRIS sebagai alat pembayarannya. Hal ini diimbangi demand dari konsumen yang juga mulai mengandalkan pembayaran non tunai dalam membayar sesuatu.
Dilansir dari CNBC Indonesia, hingga 23 September 2022, merchant yang telah terintegrasi dengan QRIS adalah sebanyak 21,3 juta. Angka ini meningkat 2,45% dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 20,8 juta merchant. Kebanyakan merchant yang telah bergabung dengan QRIS merupakan UMKM. Makanya QRIS ada di mana-mana, merchant-nya aja ada di sekeliling kita.3. Klik menunya. Untuk pembuatan QRIS sendiri umumnya memang membutuhkan KTP dan nomor rekening yang akan terhubung dengan QRIS, jadi siapin aja filenya.Â
Dengan adanya QRIS, pembayaran non tunai jadi memudahkan dan menyenangkan. Dengan banyaknya pelaku usaha yang memanfaatkannya, Â konsumen dapat terus bertransaksi dan menjadi simbiosis mutualisme bagi merchant dan konsumen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H