Mohon tunggu...
Worklife Pilihan

Bermimpi Ubah Dunia? Ubah Diri Sendiri Dulu Yuk

25 Januari 2019   00:09 Diperbarui: 25 Januari 2019   01:10 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sering ga sih kita denger mimpi-mimpi pemuda itu keren-keren?

Ada yang mau jadi presiden, menteri, gubernur, walikota dan jabatan lainnya..

Ada juga yang mau jadi pebisnis yang tajir melintir..

Ada juga yang mau berantas kemiskinan, menangani masalah di isu-isu sosial dan lingkungan..

HMM GA SALAH SIH.. Sekali lagi tidak salah. Tapi, dalam mempersiapkan hal tersebut sudahkah kita selesai dengan urusan kita?

Sebelum menjadi pemimpin untuk umat, sudahkah kita berhasil memimpin diri sendiri?

Sebelum mengatur jadwal rapat ini-itu, sudahkah kita mengatur jadwal diri kita untuk urusan pribadi? Misal mengerjakan tugas, mengatur alarm untuk bangun pagi, merapihkan kamar, merawat diri, dan hal lainnya. Memang aktivitasnya terlihat sederhana, namun dampaknya sangat besar loh!

Pemimpin dituntut untuk memiliki pengaruh terhadap orang lain agar bertindak atau bergerak sesuai yang diinginkannya. Namun, apakah pemimpin tersebut dapat diikuti arahannya ketika anggotanya melihat bahwa ia tidak beres dalam mengatur urusan pribadinya, misal akademik jeblok, jarang pulang ke rumah, jarang telpon orang tua, kamar berantakan, penampilan tak terurus, dan lainnya. Sering loh aku temukan pemuda aktivis seperti ini. Padahal mereka punya mimpi besar mengubah dunia. Hmm

Sebelum menjadi pebisnis yang tajir melintir, sudahkah kita mengatur keuangan pribadi kita dengan baik? Mengalokasikan tiap rezeki yang kita miliki untuk pengeluaran sehari-hari sampai hal tak terduga. Jangan sampai kita justru boros dalam mengatur keuangan. Ga mau kan pengeluaran lebih besar daripada pemasukan?

Atau sudahkah kita memberi sebagian rezeki kita kepada orang lain yang membutuhkan? Latihlah rasa empati dan kebahagiaan dengan berbagi sebelum kita menerima..

Sebelum menjadi orang yang akan terjun di isu-isu tertentu misal sosial, lingkungan, hukum dan bidang lainnya, sudahkah kita menerapkan value kebaikan di bidang tersebut?

Misal, bercita-cita untuk menegakkan keadilan dengan menjadi hakim atau sejenisnya, sudahkah kita adil dalam memperlakukan tiap orang? Atau bahkan kita melakukan praktik diskriminasi?

Misal, bercita-cita untuk menyelamatkan bumi dari sampah, sudahkah kita mengupayakan untuk tidak merusaknya dengan aktivitas sederhana misal memakai botol tumbler, membawa goodie bag, memilah-milah sampah..

Misal, bercita-cita untuk memberantas kemiskinan, sudahkah kita berupaya memberdayakan diri sebelum memberdayakan orang lain? Cukupkanlah diri ini dengan kebutuhan utama lalu coba untuk berempati dengan yang lain bahkan coba untuk membantunya dengan materimu.

Perubahan besar selalu berawal dari perubahan kecil. Perubahan dunia selalu berawal dari tokoh-tokoh hebat yang baik dalam mengurusi dirinya. Jadi, sebelum memikirkan orang lain pikirkan yuk diri sendiri.. Apakah mimpi besar saya sudah ditunjang dengan kapasitas diri saya?

Selamat Memimpin Diri! Selamat Mengubah Dunia!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun