Adanya perbedaan pandangan dalam beberapa persoalan ilmu agama Islam. Perbedaan ini juga terjadi dalam satu komunitas yang mengklaim menganut aliran kalam tertentu. Fenomena perbedaan inilah yang wajar terjadi dalam pemikiran kalam, hingga setiap aliran kalam masih memiliki golongan-golongan yang berbeda satu sama lain.Â
Dalam artikel ini akan membahas secara singkat tentang perbandingan pelaku besar menurut aliran-aliran ilmu kalam. Perbandingan aliran-aliran ilmu kalam yang akan dibahas ada aliran Khawarij, aliran Murji'ah, aliran Mu'tazilah, aliran Asy`ariah, aliran Maturidiah, dan aliran Ahlus Sunnah.Â
1. Aliran Khawari.
  Setiap pelaku dosa besar tetap sebagai muwahhid (yang mengesakan Tuhan), tetapi bukan mukmin. Ia tetap disebut kafir, tetapi hanya merupakan kafir nikmat dan bukan kafir billah (agama). Siksaan yang akan mereka terima di akhirat nanti adalah kekal di dalam neraka bersama orang-orang kafir lainnya.
2. Aliran Murji'ah
  Orang yang melakukan dosa besar bukanlah kafir dan tidak kekal di neraka melainkan akan dihukum di neraka sesuai dengan besarnya dosa yang telah dilakukan dan ada kemungkinan bahwa Allah akan mengampuni seluruh dosanya tersebut.Â
3. Aliran Mu'tazilah
  Pelaku dosa besar itu tidak mukmin dan tidak kafir melainkan ada di antara dua posisi yaitu kafir dan mukmin atau di tengah-tengah, yang hukumnya sebagai orang fasik. Fasik adalah orang yang keluar dari ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya.Â
4. Aliran Asy'ariyah
  Pelaku dosa besar tidak dianggap keluar dari iman karena amal perbuatannya akan tetap dihisab. Adapun dosa yang dilakukan akan tetap mendapatkan siksa dan hanya Allah saja yang dapat memberikan syafaat kepadanya kelak.
5. Aliran Maturidiah
   Pelaku dosa masih tetap mukmin, karena adanya iman pada dirinya. Balasan yang akan diterima di akhirat sesuai dengan apa yang dilakukan di dunia. Jika dia meninggal sebelum tobat, keputusannya sepenuhnya diserahkan kehendak Allah SWT. jika Allah menghendaki masuk neraka itupun tidak kekal. Orang yang kekal di neraka ialah orang yang berbuat syirik.
6. Aliran Ahlus Sunnah
   Pelaku dosa besar tidak dianggap kafir karena dosa besar yang dilakukannya itu. Ia berada dalam kehendak Allah. Jika Allah SWT berkehendak, Allah akan mengampuninya. Namun jika tidak, Allah akan memberikan azab di neraka sesuai amalan dosa yang dikerjakannya. Setelah itu, Allah SWT akan mengeluarkannya dari neraka dan tidak menempatkannya kekal di neraka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H