Kanker payudara adalah salah satu masalah kesehatan serius yang banyak dialami perempuan. Data dari Globocan (2020) menunjukkan bahwa kanker payudara adalah jenis kanker yang paling banyak terjadi pada perempuan di Indonesia, mencakup 16,6% dari semua kasus kanker. Deteksi dini sangat penting untuk menurunkan angka kematian akibat penyakit ini. SADARI adalah metode yang bisa Anda lakukan sendiri untuk mendeteksi perubahan atau benjolan pada payudara. Namun, banyak perempuan yang belum mengetahui pentingnya SADARI atau cara melakukannya dengan benar. Oleh karena itu, artikel ini akan menjelaskan pentingnya SADARI dan bagaimana edukasi dapat membantu meningkatkan praktik ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa SADARI membantu deteksi dini kanker payudara. Studi Dewi et al. (2020) menunjukkan bahwa perempuan yang rutin melakukan SADARI lebih mungkin menemukan benjolan pada tahap awal. Penelitian oleh Sari dan Wahyuni (2019) juga menemukan bahwa penyuluhan kesehatan bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Anda dalam melakukan SADARI. Dengan edukasi yang baik, lebih banyak perempuan yang sadar akan pentingnya memeriksa payudaranya secara mandiri.
SADARI adalah cara sederhana, murah, dan bisa dilakukan kapan saja. Namun, ada beberapa hal yang mungkin menghambat Anda untuk melakukannya, seperti kurangnya informasi, sikap yang kurang peduli, atau minimnya akses ke edukasi kesehatan. Penyuluhan dan kampanye kesehatan memiliki peran penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Studi Nugraha et al. (2021) menunjukkan bahwa media sosial adalah alat yang efektif untuk menyebarkan informasi tentang SADARI kepada Anda dan masyarakat luas.
Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) secara rutin sangatlah penting untuk mendeteksi perubahan awal yang mungkin mengindikasikan kanker payudara. Namun, bagaimana cara melakukan SADARI? Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti:
Di Depan Cermin:
Berdirilah tegak di depan cermin dengan lengan di samping tubuh. Perhatikan bentuk, ukuran, dan warna payudara Anda. Kemudian, angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku, dan letakkan tangan di belakang kepala. Amati apakah ada perubahan pada permukaan kulit atau bentuk payudara.
Saat Mandi:
Ketika Anda mandi, angkat satu tangan ke belakang kepala. Dengan tangan yang satunya, gunakan ujung jari untuk meraba seluruh permukaan payudara, mulai dari bagian luar hingga ke puting dengan gerakan melingkar. Lakukan hal yang sama untuk payudara di sisi yang lain.
Berbaring:
Berbaringlah dalam posisi yang nyaman, letakkan bantal di bawah pundak kanan, dan angkat lengan kanan ke atas. Dengan tangan kiri, gunakan ujung jari untuk meraba seluruh permukaan payudara kanan, mulai dari bagian luar menuju puting dengan gerakan melingkar. Lakukan hal yang sama pada payudara kiri.
Dengan melakukan SADARI secara rutin, Anda dapat lebih awal mendeteksi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi pada payudara.
Meski SADARI sangat berguna, ini bukan pengganti pemeriksaan medis seperti mamografi. SADARI sebaiknya digunakan sebagai langkah awal untuk mendeteksi tanda-tanda yang mencurigakan. Jika Anda menemukan sesuatu yang tidak biasa, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Daftar Pustaka
Dewi, R., et al. (2020). "Pengaruh Penyuluhan SADARI terhadap Kesadaran Deteksi Dini Kanker Payudara." Jurnal Kesehatan Masyarakat.
Nugraha, T., et al. (2021). "Efektivitas Media Sosial dalam Edukasi Kesehatan Tentang SADARI." Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia.
Sari, R., & Wahyuni, E. (2019). "Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap Praktik SADARI pada Perempuan." Jurnal Keperawatan.
WHO. (2020). "Breast Cancer Awareness: Early Detection and Prevention."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H