Mohon tunggu...
Muthia Amira A
Muthia Amira A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Airlangga

An ENTJ who like yapping and asking about everything

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Persaingan Gaji: Dokter Umum atau Dokter Gigi, Siapa Jawaranya?

5 Desember 2024   00:58 Diperbarui: 9 Desember 2024   23:49 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Agenda tahunan Parade UI merupakan acara yang ramai dan sangat ditunggu-tunggu oleh mahasiswa Universitas Indonesia dikarenakan euforianya yang tiada dua. Ditambah sorak-sorakan khas yang diteriakkan para mahasiswa antarfakultas membuat acara ini lebih tersorot, salah satu kalimat yang kemarin sempat ramai adalah adu sorak suara yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi. “Ditolak FK, Ditolak FK, Ditolak FK!” sorak mahasiswa Fakultas Kedokteran dengan lantang, lalu dibalas dengan sorakan yang tak kalah lantang dari Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi “Gajinya Kecil, Gajinya Kecil, Gajinya Kecil!”. Sorakan yang dilontarkan kemudian banyak diabadikan di media sosial dan menjadi bahan perbincangan. Di salah satu video Tiktok yang diunggah oleh akun @garusalutz dengan 2.3 juta penonton terdapat sebuah komentar yang menanyakan kebenaran mengenai gaji lulusan FKG (dokter gigi) lebih besar dibanding FK (dokter umum). Lalu apakah pernyataan tersebut benar?

   Seperti yang kita ketahui spesialisasi dokter umum adalah menangani berbagai masalah kesehatan secara umum, sedangkan dokter gigi hanya berfokus kepada kesehatan gigi dan juga mulut. Durasi studi dari keduanya kurang lebih sama, yaitu berkisar antara 5-6 tahun. Yang membedakan antara keduanya adalah pengeluaran saat menempuh pendidikan menuju gelar dokter atau dokter gigi, ketika memasuki masa klinis atau biasa disebut koas, dokter gigi muda banyak mengeluarkan biaya secara mandiri untuk memenuhi requirements atau ketentuan yang diperintahkan, sedangkan dokter muda biasanya ditanggung oleh institusi atau rumah sakit tempat mereka menjalani praktik. Alhasil potensi gaji yang dihasilkan pun berbeda. Dilansir dari laman dealls.com gaji seorang dokter umum berkisar antara 6.000.000-10.250.000, sedangkan dokter gigi berkisar antara 5.500.000-30.000.000. Hal tersebut tentunya juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti keahlian, tempat praktik, dan lokasi kerja.

   Faktor lain yang memengaruhi gaji adalah dokter gigi cenderung memiliki lebih banyak kesempatan untuk membuka praktik kerja secara mandiri dibandingkan dengan dokter umum. Praktik mandiri ini memungkinkan dokter gigi untuk menentukan tarif layanan sesuai dengan keahlian dan lokasi praktik mereka, sehingga potensi pendapatannya bisa jauh lebih tinggi, terutama di wilayah perkotaan dengan tingkat kesadaran estetika dan kesehatan gigi yang lebih tinggi. Selain itu, dokter gigi juga dapat memperoleh penghasilan tambahan dari layanan-layanan estetika, seperti pemasangan kawat gigi, veneer, whitening, dan implan gigi, yang sering kali tidak hanya bersifat medis tetapi juga kosmetik. Layanan semacam ini biasanya dihargai lebih tinggi dibandingkan dengan perawatan medis dasar, sehingga menambah potensi penghasilan dokter gigi. Selain itu, dokter gigi juga sering menghadapi biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan dokter umum yang membuka klinik besar atau membutuhkan peralatan yang lebih kompleks. Dengan fleksibilitas dalam pengelolaan karier, dokter gigi memiliki peluang untuk memaksimalkan penghasilan mereka sesuai dengan kebutuhan pasar dan keahlian mereka sendiri.

    Gaji kedua profesi ini sebenarnya tidak bisa dibandingkan secara langsung karena sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti jenis pekerjaan, lokasi, keahlian, dan cara mengelola karier. Dokter umum mungkin memiliki pendapatan yang lebih stabil jika bekerja di fasilitas kesehatan milik pemerintah atau swasta, sementara dokter gigi memiliki potensi penghasilan yang lebih variatif, terutama jika membuka praktik mandiri atau menyediakan layanan tambahan seperti estetika gigi. Dengan kata lain, meskipun terdapat data yang menunjukkan potensi gaji dokter gigi lebih tinggi, hal tersebut sangat tergantung pada usaha dan pilihan karier masing-masing individu. Keduanya memiliki kelebihan dan tantangan tersendiri, yang pada akhirnya akan kembali pada minat dan tujuan hidup dari masing-masing profesional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun