Mohon tunggu...
Muthia Faizah
Muthia Faizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Rasa Nasionalisme Lewat Peristiwa Sejarah

3 Desember 2024   13:24 Diperbarui: 3 Desember 2024   13:26 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasionalisme tidak  datang dengan sendirinya. Rasa cinta terhadap tanah air tumbuh karena adanya pengalaman atau pemahaman mendalam mengenai perjuangan bangsa Indonesia. Sejarah mencatat banyak peristiwa besar yang menjadi bukti bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia itu sendiri. Kita bisa mengambil pelajaran dan inspirasi untuk memperkuat rasa nasionalisme dari dalam diri setiap generasi.

Salah satu momen paling bersejarah yang membangkitkan nasionalisme bagi bangsa Indonesia adalah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Pada Saat itu, pemuda dan tokoh bangsa bersatu untuk mengusir penjajah dan mewujudkan cita-cita yakni Indonesia merdeka. Kisah perjuangan ini menjadi pengingat bagi kita sebagai warga negara Indonesia akan betapa besar pengorbanan yang dilakukan para pemuda dan tokoh bangsa agar berdirinya negara yang kita cintai ini. Mengenang dan merayakan Hari Kemerdekaan dengan sukacita setiap tahunnya bukan hanya sekadar seremoni belaka, melainkan salah satu cara untuk kembali menguatkan rasa cinta terhadap tanah air dan menghormati jasa para pahlawan yang telah berkorban demi bangsa ini.

Selain Proklamasi, Peristiwa Rengasdengklok menjadi salah satu bukti bagaimana semangat nasionalisme di kalangan pemuda saat itu begitu tinggi. Dalam situasi yang genting, para pemuda berani "menculik" Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Ini menjadi teladan keberanian dan pengorbanan demi tujuan yang lebih besar, yaitu kemerdekaan bangsa. Dengan mempelajari kejadian ini, generasi muda bisa termotivasi untuk lebih berani dan aktif dalam mempertahankan serta mengembangkan negara di masa kini.

Tidak hanya peristiwa kemerdekaan saja, perlawanan terhadap penjajah juga memberikan pelajaran berharga untuk kita. Perang Diponegoro yang terjadi pada tahun 1825-1830, menjadi bukti bahwa perjuangan untuk mencapai kemerdekaan sudah ada jauh sebelum kemerdekaan dicapai. Semangat perlawanan Pangeran Diponegoro dalam mempertahankan tanah Jawa dari penjajah Belanda dapat menjadi inspirasi bahwa perjuangan tidak hanya tentang senjata, tetapi juga tentang strategi dan kecerdasan untuk membebaskan kita dari belenggu penjajahan. Pelajaran ini relevan dan cocok untuk generasi sekarang, karena cinta tanah air dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, termasuk dalam pendidikan, ekonomi, dan kebudayaan.

Mempelajari Sejarah tentang perjuangan bangsa  Indonesia  tidak sekedar membuat kita paham akan masa lalu, tetapi membantu kita dalam memahami jati diri  sebagai bangsa Indonesia. Dengan memahami betapa sulitnya perjuangan para pahlawan untuk Merdeka dari penjajah dan mempertahankan kedaulatan yang sudah ada, seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia bisa lebih menghargai kemerdekaan yang sudah diperjuangkan para pahlawan di masa lalu.

Menumbuhkan rasa nasionalisme juga bisa dilakukan dengan mengunjungi museum, membaca buku-buku tentang sejarah, atau mengikuti diskusi mengenai kebangsaan. Menyadari sejarah bukan berarti kita tenggelam dalam masa lalu, namun mengambil pelajaran agar kita dapat menghadapi tantangan masa depan dengan lebih baik. Inilah pentingnya memiliki rasa nasionalisme dan mempertahankan negara dengan semangat untuk terus berkembang demi bangsa kita ini.

Mari kita jaga dan pertahankan nasionalisme ini dengan tidak melupakan perjuangan mereka yang telah mendahului kita. Sebab, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya.

Penulis: 

1. Ulfa Hidayati(2400532016)
2. Annisa Syafni Nurhasanah (2400532023)
3. Febrina Andaresta (2400532028)
4. Muthia Faizah(2410111010)
5. Mutiara Naiko(2410111093)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun