Allah merahasiakan masa depan untuk menguji kita berprasangka baik, berencana baik, berupaya baik, bersyukur dan bersabar.
Salim A. Fillah
Bagaimana mengelola cara berpikir dengan tawakal
Dalam Islam, konsep tawakal sebenarnya mengajarkan kepada kita untuk berfokus pada proses atau upaya-upaya yang masih bisa kita lakukan dan menyerahkan hasilnya kepada Allah. Tawakal (bahasa Arab: توكُل) atau tawakkul bermakna mewakilkan atau menyerahkan. Artinya adalah berserah diri sepenuhnya kepada Allah ketika menunggu hasil pekerjaan atau menunggu akibat dari suatu keadaan. Dari definisi tersebut, perlu dipahami bahwa tawakal berdiri di atas dua unsur: berusaha dan berserah. Adapun cara untuk menumbuhkan jiwa tawakal adalah:
1. Menyadari keterbatasan manusia dalam mengendalikan hal-hal yang belum terjadi
2. Memahami bahwa manusia hanya diwajibkan untuk berusaha dan apa yang akan dihisab adalah usaha yang dilakukan bukan hasil yang didapatkan
3. Meyakini bahwa apa yang telah ditetapkan Allah SWT adalah yang terbaik untuk kita
Tawakal inilah yang dapat mencegah kita terjebak dalam siklus 'berharap pada makhluk' atau seperti yang sudah dibahas di atas yaitu terbebas dari motif-motif ekstrinsik. Tawakal inilah yang dapat membantu kita untuk melepaskan ikatan-ikatan kebergantungan pada orang lain. Tawakal inilah yang akan mencegah kita untuk mudah menyerah dan berkeluh kesah. Tawakal inilah yang akan membantu kita untuk dapat memaksimalkan segala upaya. Tawakal inilah yang akan membangun mental nothing to lose dalam diri kita sehingga kita dapat menikmati proses dan menumbuhkan motivasi intrinsik. Tawakal inilah yang akan melapangkan hati dan mencapai tingkat kerelaan tertinggi ketika mendapatkan hasil yang tidak diharapkan.
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بَا لِغُ اَمْرِهٖ ۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
"dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu."
(QS. At-Talaq 65: Ayat 3)