Untuk waktu bongkar dan muat, baik itu di Pelabuhan Merak atau Pelabuhan Panjang menghabiskan waktu tiga jam. Ini dikarenakan masih sangat sederhananya fasilitas yang dimiliki pelabuhan.Â
Pada masa Orde Baru, di tahun 1973, karena kurang optimalnya perusahaan kereta api mengelola pelabuhan, makanpengelolaan Pelabuhan Merak diserahkan kepada  perusahaan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP), sebuah perusahaan milik negara yang mengelola jasa penyeberangan. Saat itu ASDP bernama Proyek Angkutan Sungai Danau dan Ferry (PASDF).Â
Pada tanggal 5 Maret 1977, Pelabuhan Panjang tidak lagi menjadi pelabuhan tujuan. Saat itu tujuan kapal dari Pelabuhan Merak dialihkan ke Pelabuhan Serengsem. Namun ini bertahan lama. Pada tanggal 25 Mei 1981, jalur Merak dan Serengsem dan sebaliknya dirubah menjadi rute Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni. Begitu juga sebaliknya.Â
Di bawah pengelolaan ASDP, Pelabuhan Merak berkembang dengan pesat. Dari mulai penambahan dermaga, hingga penambahan kapal RoRo (Roll on Roll Off) dan Kapal Cepat (Jet Foil). Pada tahun 1980, diresmikan dermaga I. Kemudian dilanjutkan peresmian dermaga II pada tahun 1984. Dan peresmian dermaga III pada tahun 2001. Hingga saat ini, Pelabuhan Merak memiliki 7 dermaga, termasuk dermaga eksekutif.Â
Sedikit bernostalgia, dahulu di Pelabuhan Merak terdapat kapal cepat. Dengan menggunakan kapal cepat ini, perjalanan Merak-Bakaueheni hanya 60 sampai 90 menit. Entah sejak kapan kapal cepat ini dinonaktifkan. Namun, sejak tahun 2000-an pengguna jasa kapal cepat mulai berkurang. Akibatnya, banyak pengusaha kapal cepat yang gulung tikar.
Merak, 19 April 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H