Mohon tunggu...
Muthakin Al Maraky
Muthakin Al Maraky Mohon Tunggu... Guru - Relawan di Komunitas Literasi Damar26 Cilegon

Tukang ngelamun yang mencintai buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ardian Je, Buku, dan Peradaban Buku

30 Maret 2022   04:47 Diperbarui: 30 Maret 2022   04:55 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Popularitas Bani Abbasiyah mencapai puncaknya di zaman khalifah Harun ar-Rasyid (786-809 M) dan puteranya al-Ma'mun (813-833). Pada masa pemerintahan Khalifah Al-Ma'mun, penerjemahan buku-buku berbahasa Yunani lebih digiatkan. 

Di zaman Abbasiyah terdapat perpustakaan yang begitu besar pengaruhnya, yaitu Baitul  Hikmah. Peranan Baitul hikmah tidak hanya sebagai perpustakaan saja, tempat ini juga berperan sebagai pusat penterjemahan, lembaga pendidikan, observatorium astronomi dan pusat kajian dan karangan.

Selain perpustakaan, gambaran mengenai peradaban dan kemajuan ilmu pengetahuan pada masa itu juga dilihat dari banyaknya toko buku. Menurut Phillip K. Hitti dalam History of Arabs, bahwa pada zaman Abbasiyah lebih dari seratus toko buku yang berderet di ruas jalan yang sama. Kemudian toko-toko buku ini juga berkembang di Damaskus dan juga Kairo. 

Para penjual buku itu banyak yang berprofesi sebagain penyalin, penulis kaligrafi dan juga ahli sastra. Jadi, fungsi toko buku tidak hanya sebagai tempat jualan, tetapi juga sebagai pusat kajian ilmiah.

Episode kejayaan Abbasiyah saya rasa cukup menjadi gambaran bagaimana buku dan perkembangan pengetahuan berperan dalam membangun sebuah peradaban. Buku, toko buku, dan perpustakaan adalah lentera bagi sebuah peradaban.

"Jika ingin menghancurkan sebuah bangsa dan peradaban, hancurkan buku-bukunya; maka pastilah bangsa itu akan musnah," itu kata Milan Kundera.

"Masih senangkah aparat-aparat kita merazia buku-buku?"

"Atau, jangan-jangan kehancuran peradaban memang yang  mereka harapkan?"

"Entahlah."

#bukanresensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun