Mohon tunggu...
Bany Tamim
Bany Tamim Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya rumput berharap hidup tanpa diinjak

Bany tamim adalah nama pena dari Mutammim, Penulis lahir di Sampang 1996.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dendam

29 November 2024   11:06 Diperbarui: 29 November 2024   15:59 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bersama dengan rinai hujan

Malam pekat dengan gumpalan awan

Sebelum deras, saya buru-buru pulang

Dipertengahan jalan

Anak muda menyalip hampir nyerempet

Dia membawa banyak barang seperti harapan 

Aku sedikit terciprat genangan luka jalan

Emosiku mendidih tak karuan

Ku tarik gas motorku membawa dendam

Ku salip dan ku pepet memberinya pelajaran

Dia ngerem mendadak terseok-seok

Ku ulangi beberapa kali hingga aku puas

Aku menepi sudah sampai tujuan

Dengan membawa rasa puas

Puas dengan "PENYESALAN"

---

Surabaya, 29-11-2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun