Mataku merah
menatap pasrah
Â
Telingaku lara
benci suara
Â
Otakku kering
terasa miring
Â
Hatiku hampa
kehilangan makna
Â
Mulutku bisu
terpasung haru
Â
Tubuhku lumpuh
terkapar rapuh
Â
Saat ku teguk puisimu
"kita putus"
Â
2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!