Mohon tunggu...
Bany Tamim
Bany Tamim Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya rumput berharap hidup tanpa diinjak

Bany tamim adalah nama pena dari Mutammim, Penulis lahir di Sampang 1996.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bahasa Cinta

13 Oktober 2016   20:38 Diperbarui: 17 Oktober 2016   12:11 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta bukan bahasa tumpul
Cinta bukan bahasa luka yang bersimbah air mata,
Cinta berakar rimpang membuhul pada ruang tertentu
Keindahannya terkuntum dalam semerbak ros surga kekal lagi abadi
Membangunkan jiwa-jiwa rapuh dari keterpurukan
Benderang mengoyak remang.

Lalu apa, kala cinta tak seirama,
mengapa cinta menggores membawa derai air mata.?

sungguh
itu sepenggal keindahan cinta yang harus di pahami
cinta lagi menggurui tentang air mata
supaya semua tahu bagaimana cara menyeka air mata.

Karena cinta adalah hidup yang tak selamanya suka berpihak
terkadang luka menghunus menusuk sukma.

Itulah cinta
sukar di bahasakan
sulit di umpamakan
namun, indah jika di paham.

2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun