Sudah hampir dua minggu ini hujan turun tak kenal waktu dan tak khawatir kehabisan stok untuk besok. Mungkin bagi kalian itu hal yang biasa saja, sebagai bagian dari rutinitas alam atau pasangan dari musim kemarau dalam wilayah dwimusim (daerah tropis). Ya sah-sah saja sih kita menilai seperti itu. toh kita kan bebas aja menilai penomena alam yang memang sudah lumrah seperti ini, tak ada yang larang. karna kita bebas menilainya, maka (sahabat kompasioner) izinkan saya melihatnya dari sisi lain.
nah kalau menurut saya penomena ini bagian dari bukti bahwa hujan memiliki kepekaan yang tinggi. ia (hujan) tahu bahwa Indonesia sedang panas dan sangat butuh suhu dingin untuk mengimbanginya.
Suhu politik menjelang pemilu 2014 sudah mulai memanas. para elit politik main sikat dan melakukan manuver-manuver untuk memenangkan pemilu mendatang. atribut partai peserta pemilu mewarnai jalan-jalan, foto-foto calon legislatif (caleg)Â sudah bergelantungan dipohon walaupun hal itu melanggar aturan PKPU nomor 1 tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan kampanye. belum lagi intrik-intrik yang dilakukan elit politik.
Suhu politik yang makin hari makin memanas sehingga menyebabkan penghuni Bumi Nusantara gerah kepanasan, tapi untung ia (hujan) berinisiatif untuk melakukan pendinginan bumi. terimakasih hujan......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H