Mohon tunggu...
Mutiah Mutz
Mutiah Mutz Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Terminasi

9 Mei 2017   22:35 Diperbarui: 9 Mei 2017   23:06 3797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap manusia pastinya mempunyai masala di dalam hidupnya, bermacam-macam pula masalah yang dihadapinya dan bermacam-macam cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalahnya. ada yang cuhat dnegan orang terdekatnya, mendatangi konselor, dan sebagainya. Sebenarnya ada perbedaan saat kita curhat dengan orang terdekat dengan kita mendatangi konselor, saat kita curhat dengan orang terdekat bisa jadi kita hanya mendapat saran ataupunnasihat yang sederhana, namun berbeda saat kita mendatangi konselor, mereka mempunya keahlian dan dengan cara mereka sendiri untuk membantu kliennya.

Saat klien melakukan konsultasi dengan konselor dengan beberapa kali tatap muka dan dengan beribu nasihat ataupun bantuannya, dan dirasa klien sudah bisa menemukan dan menyelesaikan masalahnya, sudah menemukan jati dirinya dan sebagainya. Maka disitu ada tahap mengakhiri konseling (terminasi).  Apakah itu terminasi?

Terminasi adalah salah satu tahap dalam konseling dimana konselor harus mengakhiri konseling. Pada sesi tersebut, konselor menyiapkan klien untuk meninggalkan konseling, yang barangkali selama sesi koeling sebelumnya, sesi-sesi tersebut bai klien sudah menyedot waktu, energi, ketegangan, kerja keras bahkan uang.  Bagi klien dan konselor, konseling tidak selalu berakhir dengan menyenangkan. Pada dasarnya personal growth seseorang belum tentu berakhir seiring dengan berakhirnya konseling. Konseling yang efektif adalah konseling yang membuka kemungkinan pengembangan bagi klien , tidak ada konseling yang tuntas selesai. Oleh karena itu, sering dikatakan bahwa tahap mengakhiri konseling diasosiasikan dengan los, dengan suatu kehilangan.

Nah, kapan mengakhiri konseling?

  • Saat klien sudah merasa mampu menggunakan suber-sumber yang dimiliki untuk menyelesaikan masalah.
  • Saat respon klien menjadi positif dan dapat menunjukkan pemahaman diri sendiri.
  • Bila sasaran dari kontrak sudah tercapai. Pada awal konseling, perlu ditetapkan sasaran-sasaran yang akan dicapai selama knselig. Pada tahap mengakhiri konseling, pentig sekali untuk mengevaluasisasaran-sasaran yang telah ditetapkan, apakah sudah berhasil dicapai atau belum. Kalau dari hasil evaluasi tersebut ternyata sasaran telah tercapai, maka konseling bisa diakhiri.
  • Bila konselor maupun klien merasa sesi konseling tidak ada manfaatnya.
  • Konteks awal ketika konseling mulai, telah menjadi berubah, misalnya kien atau konselor pindah tempat, konselor atupun klien sakit untuk waktu yang lama, dan lain-lain.

Dan inisiatif untuk mengakhiri konseling ini bisa berasal dari konselor ataupun dari klien.

semoga bermanfaat, 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun