Mohon tunggu...
Musyarrafah
Musyarrafah Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Mahasiswa STIRUA

Berkarya di pandemi covid

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bahaya Mie Instan

17 Desember 2020   21:57 Diperbarui: 17 Desember 2020   22:21 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mie instan adalah makanan yang rasannya sangat enak. Tak heran bila makanan in banyak dicintai oleh masyarakat. Namun ternyata sering mengkonsumsi mie instan membawa dampak buruk bagi tubuh. 

Berdasarkan sejumlah hasil penelitian, terlalu banyak makan mie instan dapat meningkatkan risiko penyakit kanker, gangguan usus, ginjal hingga obesitas. Karena dampak buruk yang ditimbulkan, maka sebaiknya konsumsi mie instan dihindari. Sebisa mungkin ganti mie instan dengan makanan lain. Kalaupun ingin makan mie instan, sebaiknya beri tengga waktu antara 2 - 3 hari. Jika sudah terbiasa dengan tenggang waktu tersebut, maka bias diperpanjang menjadi 5- 6 hari dan seterusnya. Hal ini dapat membantu siapapun mengurangi konsumsi mie instan dengan lebih baik.

Mie instan bisa menyebabkan kanker karena makanan ini butuh proses mencerna yang cukup lama. Mie instan juga terdapat bahan kimia seperti TBH dan BHA yang bersifat karsinogenik. Kandungan tersebut dapat menyebabkan kanker dan bahkan dapat menyebabkan asma hingga diare.
Bahya Mengonsumsi Mie Instan juga dapat menyebabkan Gangguan Pencernaan. Mie instan tidak baik bagi kesehatan sistem pencernaan karena kandungan serat dan nutrisinya cukup rendah.

Mengandung MSG. Satu porsi mie instan mengandung monosodium glutame (MSG) cukup tinggi. Tinggi Natrium. Berisiko Kanker dan Asma. Diabetes. Berisiko Batu Ginjal.

beberapa kandungan mie instan yang berbahaya:

Monosodium Glutamate (MSG) Monosodium Glutamate membuat rasa mie instan menjadi lebih asin, gurih, manis, dan asam. Tinggi Natrium/Sodium. Kandungan Zat Pengawet

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun