Di bait ini Wiji Thukul menjelaskan tentang masyarakat yang mulai berbisik-bisik tanda jika mereka sudah mulai tidak menyukai kinerja pemerintah dan tokoh Wiji Thukul ini memang sangat menentang pemerintahan Orde Baru.Â
Bila rakyat berani mengeluhÂ
Itu artinya sudah gawatÂ
Dan bila omongan penguasa
Tidak boleh dibantahÂ
kebenaran pasti terancam
Dalam bait ketiga ini sang penyair mengatakan masyarakat berani mengeluh karena masyarakat sudah tidak mau lagi dikekang dengan aturan pemerintah yang otoriter. Otoriter dapat diartikan sebagai tindakan menurut kemauan sendiri yang selalu dipandang benar. Pemimpin otoriter memiliki kecenderungan keras kepala dan bersifat kaku hingga dapat memaksakan keinginan kepada khalayak. Dan dalam baris terakhir bait ketiga "kebenaran pasti terancam", Berisi kenyataan yang dialami masyarakat karena kebenaran benar-benar simpang siur dan terkesan ditutup-tutupi oleh pemerintah. Lalu di bait terakhir berisi klimaks yang mengandung banyak arti.Â
Apabila usul ditolak tanpa ditimbangÂ
Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
Dituduh subversif dan mengganggu keamanan
maka hanya ada satu kata : lawan!Â