Induk puisi
diberi basa-basi
dikawan-kawini
duburnya berhambur
telurnya meluncur
Telur-telur puisi
dipunguti tiap pagi
Diperam di rak-rak berapi
Tidak berlama hari
Menetaslah anak puisi
Anak-anak puisi
belum sempat
tengok mata hari
Tubuhnya dipalsu-i
Diwarna-warni-i
Dijualnya murah sekali
Dibelinya sama anak sepi
dicekiknya sampai mati
.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!