Intro dulu
Halo Sobat Kompasianer! Sekian lama nih kita tidak berjumpa untuk membedah puisi tanpa teori. Nah, sekarang mulai bedah lagi, yuk! Buat seru-seruan ajaa..
Baca juga:
Dalam kesempatan kali ini mari kita bedah puisi berjudul "Jika Aku Sendok, Maukah Kau Jadi Garpu?".Â
Puisi tersebut merupakan salah satu karya dari seorang Kompasianer bernama Siwi W. Hadiprajitno. Mm.. Siapa dia? Entahlah, saya juga tidak kenal.
Tapi seperti biasa, Â semakin kita tidak kenal dengan penulis, maka semakin enak dan leluasa bagi kita dalam melakukan pembedahan puisi tersebut. Jika puisi itu bagus, kita bilang saja bagus, jika jelek ya bilang aja kurang bagus. Baiklah, mari kita mulai.
Bedah PuisiÂ
Berikut ini saya sertakan puisi "Jika Aku Sendok, Maukah Kau Jadi Garpu?". Silakan baca dulu, pelan-pelan.
Jika Aku Sendok, Maukah Kau Jadi Garpu?
Jika aku sendok
maukah kau jadi garpu?
agar tiap suap asupan jiwa
siap menggenapkan
kehadiran kita di semesta raya
agar tiap suap
seimbang
kanan dan kiri
sehingga kita makin paham
arti mensyukuri
agar tiap suap
memuat hanya setakar
yang mulut sanggup mengunyah
dan enzim kelenjar saliva sanggup mencerna
lipase
amilase
lisozim
haptocorrin
tak lebih
tak kurang